Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero belum mewajibkan penggunaan masker meski lonjakan kasus covid-19 kembali terjadi.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus menegaskan bahwa syarat naik kereta masih mengacu pada Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan No 17/2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19 sejak 12 Juni 2023 lalu.
"Pelanggan Kereta Api Jarak Jauh dan Kereta Api Lokal diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19," kata Joni pada Kontan.co.id, Selasa petang (19/12).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Ngegas Lagi, Hati-Hati Efek ke Mobilitas Masyarakat
Namun begitu, KAI menganjurkan pelanggan melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dengan booster kedua atau dosis keempat terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.
Pelanggan juga dianjurkan untuk rutin mencuci tangan dan meningkatkan imun tubuh secara mandiri.
Lebih lanjut, pihaknya memastikan setiap kereta api yang beroperasi dalam keadaan steril dan aman untuk digunakan sebagai pilihan moda transportasi saat mudik.
"Kami selalu mencuci baik eksterior maupun interior dengan bahan-bahan yang dapat membunuh kuman. Setelah kereta api selesai beroperasi, kami juga lakukan fumigasi di tempat perawatan," jelas Joni.
Diketahui, kenaikan kasus Covid-19 terjadi sejak November di sejumlah negara ASEAN, tak terkecuali Indonesia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Lagi, Ini Dua Vaksin yang Disediakan Gratis
Melansir indonesia.go.id, di Indonesia, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah 35-40 kasus.
Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang per 6 Desember, dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News