kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Kapolri: Rp 1,6 T cuma cukup amankan satu putaran


Selasa, 08 April 2014 / 11:17 WIB
Kapolri: Rp 1,6 T cuma cukup amankan satu putaran
ILUSTRASI. Catat cara transfer pulsa Telkomsel lewat MyTelkomsel dan UMB terbaru, syarat ketentuan dan biaya transfer.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengungkapkan, Mabes Polri kekurangan dana untuk mengamankan seluruh rangkaian Pemilu 2014.

Ia menuturkan, total dana pengamanan yang dimiliki Polri hanya Rp 1,6 triliun. Dana itu, hanya cukup kalau Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berlangsung satu putaran.

Sutarman mengatakan, Mabes Polri sebelumnya, mengajukan dan Rp 3,5 triliun untuk biaya pengamanan Pemilu 9 April 2014 dan Pemilihan Presiden serta Wakil Presiden 9 Juli 2014. Namun, hanya disetujui Rp 1 triliun.

"Pemilu 2009 anggarannya Rp 1,8 triliun sementara tahun 2014 penganggaran Rp 1 triliun. Jumlah tersebut bagi Polri tidak cukup," kata Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/4).

Karenanya, Sutarman mengaku meminta izin kepada DPR dan Kementerian Keuangan untuk merelokasi anggaran rutin Polri guna menambah biaya pengamanan pemilu.

"Saya minta izin merelokasi anggaran senilai Rp 600 miliar, sehingga biaya pengamanan pemilu menjadi Rp 1,6 triliun. Itu cukup untuk sampai Pilpres putaran pertama. Tapi kalau Pilpres berlangsung hingga dua putaran, tidak cukup," terangnya.

Meski begitu, Sutarman memastikan Polri tetap menerjunkan jumlah personel yang sesuai untuk mengamankan proses pemilu.

"Walaupun anggarannya hanya cukup untuk menurunkan 60 personel di setiap titik pengamanan, kami tetap bakal menerjunkan 100 personel. Kami tidak mau ambil risiko," tandasnya. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×