kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Kapan Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap?


Kamis, 17 Oktober 2024 / 07:04 WIB
Kapan Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap?
ILUSTRASI. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan, baru pada tahun 2041, Indonesia bisa keluar dari middle income trap.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih butuh waktu lama untuk keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah alias middle income trap.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan, baru pada tahun 2041, Indonesia bisa keluar dari middle income trap.

Namun untuk mencapai itu, pertumbuhan ekonomi harus terus meningkat.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Indonesia bisa keluar dari middle income trap sebelum merayakan 100 tahun kemerdekaan. Namun untuk mencapai itu rata-rata minimal pertumbuhan ekonomi Indonesia tiap tahunnya harus tumbuh kisaran 6%-7%. 

"Sekarang kan 5%, kalua saja 1% lebih cepat daripada sekarang, kita bisa keluar dari middle income trap di tahun 2041," kata Amalia dalam Seminar Nasional, Rabu (16/10).

Maka jika presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di angka 8% artinya itu akan lebih baik. Hal itu dapat mempercepat menuju Indonesia sebagai negara maju.

Baca Juga: Kontribusi Industri Manufaktur Terhadap PDB 18,67%, Bappenas: Terus Turun Tiap Tahun

Amalia menyebutkan Bappenas memiliki dua skenario untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Skenario pertama, yaitu dari target pertumbuhan tersebut akan dicapai secara bertahap. Dimulai dari 5,7% tumbuh menjadi 6,5% kemudian 7,5% dan di akhir mencapai 8%. Dengan skenario pertama ini maka rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tiap tahunnya 6,9%.

Seknario kedua, kata Amalia, ini merupakan masukan dari Prabowo yang ingin melakukan percepatan di tahun ketiga dan keempat. Artinya akan ada pertumbuhan 8% di tahun percepatan. 

"Skenario kedua ini karena ingin ada percepatan maka, tahun ketiga 8,3%, tahun keempat 8,0% lalu tahun kelima 7,8%. Sehingga rata-rata selama lima tahun itu beliau mengharapkan ada di sekitar 7,7%,"  jelasnya. 

Meski begitu, menurut Amalia, dari Baappenas melihat skenario satu ataupun dua tidak ada masalah. Hal itu karena yang terpenting adalah begaimana mencari sumber pertumbuhan Konomi untuk bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. 

"Kami juga merancang ada akselerasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka menengah dan yang jadi tugas kita bersama supaya pertumbuhan ekonomi ini sustain, juga mendorong potensi-potensi yang ada," ucapnya.  

Tonton: Inilah Bukti Ekonomi Indonesia Tidak Baik-Baik Saja

Selanjutnya: 7 Rekomendasi Drama Korea Bertema Pengacara Dari Lawas Hingga Terbaru

Menarik Dibaca: 7 Rekomendasi Drama Korea Bertema Pengacara Dari Lawas Hingga Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×