kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap pada 2041, Ini Syaratnya


Rabu, 16 Oktober 2024 / 15:36 WIB
Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap pada 2041, Ini Syaratnya
ILUSTRASI. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan Indonesia dapat keluar dari middle income trap pada tahun 2041.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan Indonesia dapat keluar dari middle income trap pada tahun 2041. Namun untuk mencapai itu, pertumbuhan ekonomi harus terus meningkat.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Indonesia bisa keluar dari middle income trap sebelum merayakan 100 tahun kemerdekaan. Namun untuk mencapai itu rata-rata minimal pertumbuhan ekonomi Indonesia tiap tahunnya harus tumbuh kisaran 6%-7%. 

"Sekarang kan 5%, kalua saja 1% lebih cepat daripada sekarang, kita bisa keluar dari middle income trap di tahun 2041," kata Amalia dalam Seminar Nasional, Rabu (16/10).

Maka jika presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di angka 8% artinya itu akan lebih baik. Hal itu dapat mempercepat menuju Indonesia sebagai negara maju.

Baca Juga: Kontribusi Industri Manufaktur Terhadap PDB 18,67%, Bappenas: Terus Turun Tiap Tahun

Amalia menyebutkan Bappenas memiliki dua skenario untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Skenario pertama, yaitu dari target pertumbuhan tersebut akan dicapai secara bertahap. Dimulai dari 5,7% tumbuh menjadi 6,5% kemudian 7,5% dan di akhir mencapai 8%. Dengan skenario pertama ini maka rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tiap tahunnya 6,9%.

Seknario kedua, kata Amalia, ini merupakan masukan dari Prabowo yang ingin melakukan percepatan di tahun ketiga dan keempat. Artinya akan ada pertumbuhan 8% di tahun percepatan. 

"Skenario kedua ini karena ingin ada percepatan maka, tahun ketiga 8,3%, tahun keempat 8,0% lalu tahun kelima 7,8%. Sehingga rata-rata selama lima tahun itu beliau mengharapkan ada di sekitar 7,7%,"  jelasnya. 

Meski begitu, menurut Amalia, dari Baappenas melihat skenario satu ataupun dua tidak ada masalah. Hal itu karena yang terpenting adalah begaimana mencari sumber pertumbuhan Konomi untuk bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. 

"Kami juga merancang ada akselerasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka menengah dan yang jadi tugas kita bersama supaya pertumbuhan ekonomi ini sustain, juga mendorong potensi-potensi yang ada," ucapnya.  

Selanjutnya: Pintu Academy: Tips Mengelola FOMO dalam Investasi Kripto

Menarik Dibaca: 10 Buah Rendah Kalori yang Bagus untuk Diet Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×