Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Kampung Industri yang digagas Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo), kini sudah menunjukkan geliatnya setelah pada periode kepengurusan lalu terkendala akibat pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Asprindo Jose Rizal, sesaat setelah membuka acara sosialisasi kembali tentang Kampung Industri ke pengurus DPP, DPW dan anggota Asprindo melalui zoom meeting Sabtu (25/1).
Jose menyebut bahwa untuk mengakselerasi pengembangan Kampung Industri, ia sudah dan sedang mencoba untuk bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Baca Juga: Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Asprindo Gagas Program Kampung Industri
Di tingkat pusat, menurut Jose, pihaknya sudah beraudiensi dengan berbagai kementrian untuk mendapatkan dukungan, di antaranya Menteri PPN/Bappenas yang menyambut baik program ini, Menteri Kelautan dan Perikanan yang sudah mengarahkan dirjen terkait untuk melakukan peninjauan ke rintisan Kampung Industri perikanan Asprindo, dan Menteri Desa dan PDT yang dalam waktu dekat mengagendakan penandatanganan MoU.
Asprindo juga akan mengupayakan dukungan dari kementrian teknis lainnya dan pemerintah daerah.
Di luar itu, Jose menyebut akan mencanangkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk mendapatkan tenaga ahli dan pendampingan.
Ketua Dewan Pakar Asprindo Prof. Didin S Damanhuri yang juga guru besar IPB, telah menyiapkan tim pakar dari IPB untuk mengawal program ini.
“Harapan kami, ke depan, Kampung Industri bisa menjadi program nasional yang mendukung pemerintah dalam upaya membangun ketahanan pangan. Karena berbasis akar rumput, Kampung Industri merupakan alternatif solusi bagi pemerintah, baik untuk ketahanan pangan maupun untuk pengentasan kemiskinan,” papar Jose dalam keterangannya.
Jose menggarisbawahi bahwa di internal Asprindo, Kampung Industri adalah keniscayaan. Kampung Industri adalah wujud gotong royong para pengusaha pribumi untuk saling membesarkan usaha masing-masing.
“Kami harus menjalankan ini kalau mau besar dan kompetitif. Tidak ada cara lain. Karena selama ini pengusaha pribumi umumnya pengusaha kecil, dengan modal terbatas dan akses pasar yang juga terbatas. Pengusaha bumiputera tidak akan sanggup bersaing dengan oligarki yang menguasai perekonomian kita saat ini. Karena itu, pengusaha bumiputera harus bersatu, bersinergi dengan sesama anggota yang memiliki bisnis serupa, sehingga bisa membangun kekuatan baru. Kampung Industri adalah wujud ekonomi kerakyatan yang akan dikelola secara profesional,” tandasnya.
Baca Juga: Hebat, koperasi ini bakal ekspor ratusan ton bumbu rendang ke Arab Saudi
Sekadar menyegarkan ingatan, Kampung Industri versi Asprindo adalah sebuah kawasan perkampungan yang menjadikan bisnis rumahan dan UMKM yang dikelola mayoritas penduduk, diarahkan menjadi kawasan ekosistem usaha yang terintegrasi, dengan melibatkan elemen masyarakat bersinergi dengan pengusaha anggota Asprindo di setiap wilayah.
“Kunci Kampung industri adalah produk unggulan setiap wilayah, gotong royong dalam pengadaan sumber daya, dioperasikan secara profesional, dengan kemanfaatan win-win di antara seluruh elemen yang terlibat,” demikian Jose.