kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Juru kamera Global TV kenal Pepi sebelum teror bom di BNN


Minggu, 24 April 2011 / 15:48 WIB
Juru kamera Global TV kenal Pepi sebelum teror bom di BNN
ILUSTRASI. Buah delima menjadi salah satu obat herbal batu ginjal yang ampuh untuk dikonsumsi. Kontan/Alri kemas


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Polisi telah menetapkan Imam Firdaus, juru kamera Global TV sebagai tersangka dugaan terorisme. Imam diduga telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan Pepi Fernando, salah satu tersangka lainnya dianggap menjadi otak pelaku teror bom buku.

Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, Imam telah bertemu dengan Pepi sebanyak dua kali. Boy mengatakan, pertemuan tersebut untuk merencanakan peledakan bom dan kemudian mendokumentasikannya.

Menurutnya, Imam ditawarkan oleh Pepi untuk mendokumentasikan kesuksesan kelompok teror tersebut dalam aksinya meledakkan bom-bom buku dan bom Serpong. "Tidak ditemukan rekaman atau dokumentasi. Itu baru rencana, belum terlaksana," tutur Boy, Sabut (23/4).

Boy menuturkan, Imam dan Pepi saling kenal sebelum peristiwa bom buku di BNN, Utan Kayu dan dua titik lainnya. Selanjutnya, Pepi kemudian menawarkan Imam untuk mencarikan media asing yang dapat mempublikasikan rencana aksi teror kelompok tersebut terutama aksi teror di Serpong, Banten, Jumat (22/4) kemarin. "Belum terlalu lama pertemanan dan perkenalan keduanya," imbuhnya.

Sementara, Pepi merupakan tersangka pelaku pemboman yang diciduk di Aceh. Sebelumnya, Pepi pernah membuat film dokumenter seusai peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004. Film dokumenter tersebut berjudul 'Dalam Dekapan Ku'.

Selain Pepi, isterinya yang bernama Denny Carmanita pun kabarnya ikut terseret dalam kasus ledakan bom ini. Denny diduga terkait jaringan teroris yang melakukan aksi bom Serpong, Banten, dan bom buku beberapa waktu lalu. Namanya mengemuka setelah polisi menciduk Pepi, suaminya, yang diduga otak dari aksi ini. Denny saat ini masih dimintai keterangan penyidik polisi.

Berdasarkan hasil penyelidikan Kontan, Denny merupakan karyawati Bagian Hubungan Masyarakat di Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sumirat Dwiyanto dalam pesan singkatnya kepada Kontan, masih mencari kebenaran terkait dengan keterangan ini. "Sabar ya, saya juga sedang mencari informasiny," tulisnya kepada Kontan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×