Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sejumlah fasilitas baru Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Antara lain runway 3, east connection taxiway dan terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
"Ini setelah terminal 3 selesai, kemudian runway 3 juga selesai, kemudian east connection taxi way selesai, ditambah fasilitas VIP bandara juga selesai, kita harapkan semua layanan menjadi lebih baik," ujar Jokowi saat peresmian, Kamis (23/1).
Baca Juga: Angkasa Pura I memproyeksikan trafik penumpang tumbuh 11% di 2020
PT Angkasa Pura 2 menambah runway 3 berukuran 3.000 x 60 meter. Diperkirakan pergerakan pesawat bisa meningkat dari semula 81 pergerakan pesawat per jam menjadi 114 pergerakan pesawat per jam.
Tidak hanya kecepatan pelayanan, keselamatan juga akan terjamin lebih baik. Pasalnya runway 3 akan memisahkan landasan untuk take off dan landing.
Selain runway, presiden juga meresmikan east connection taxiway yang menghubungkan runway selatan dan runway utara.
Hal itu mengurangi waktu pergerakan pesawat dari runway selatan menuju runway utara. Sehingga semula pergerakan pesawat membutuhkan waktu 30 menit nantinya hanya sekitar 7 menit.
"Perlu diketahui yang west connection taxiway itu dibangun tahun 1985 dan setelah itu sampai sekarang yang timurnya baru dibangun sekarang. Sudah berapa tahun itu, 35 tahun baru dibangun," terang Jokowi.
Ke depan, Jokowi juga meminta untuk penyelesaian terminal 4 Bandara Soetta. Hal itu untuk mengantisipasi tambahan penumpang ke depan.
Jokowi bilang, pembangunan akan digenjot selesai pada akhir tahun 2022. Paling lambat terminal 4 akan diselesaikan pada awal tahun 2023.
Penambahan fasilitas juga berdampak besar bagi industri maskapai. Dengan ketepatan waktu yang semakin baik, salah satunya dinikmati oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Baca Juga: Cegah korona masuk, ini langkah Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan
"Dengan adanya tamabahan runway dan taxiway Garuda mendapat airline ontime performence nomor 1 dunia," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News