kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi pastikan tidak ada beras impor yang masuk hingga Juni 2021


Jumat, 26 Maret 2021 / 20:16 WIB
Jokowi pastikan tidak ada beras impor yang masuk hingga Juni 2021
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai persoalan impor beras. Jokowi menegaskan bahwa tidak ada impor beras yang masuk hingga Juni tahun ini.

"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita, Indonesia," ujar Jokowi seperti dikutip dari saluran youtube sekretariat presiden, Jumat (26/3).

Jokowi menerangkan, Indonesia tak mengimpor beras selama hampir tiga tahun terakhir. Dia menerangkan, adanya Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukand dengan Thailand dan Vietnam pun hanya untuk berjaga-jaga di tengah pandemi Covid-19.

"Saya tegaskan memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian. Saya tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk," ujarnya.

Baca Juga: Ada MoU pengadaan beras dengan Thailand, Dirut Bulog: Utamakan beras dalam negeri

Lebih lanjut, Jokowi memastikan bahwa pemerintah melalui Perum Bulog akan menyerap gabah/beras petani. Dia akan meminta Menteri Keuangan untuk membantu penyerapan ini terkait dengan anggaran. Apalagi menurut Jokowi, harga gabah/beras di tingkat petani belum sesuai dengan harapan khususnya di tengah masa panen.

Jokowi meminta supaya perdebatan mengenai impor beras ini dihentikan. Menurutnya, bila perdebatan mengenai impor beras ini terus berlangsung, ini bisa membuat anjloknya harga jual gabah di tingkat petani.

Adapun, rencana impor ini terdapat dalam paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kemendag, Kamis (4/3). Alokasi impor ini terbagi 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.

Dalam paparan itu disebutkan, impor beras sekitar 1 juta ton menjadi salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan stok beras sebesar 1 hingga 1,5 juta ton setelah adanya bansos beras PPKM, antisipasi dampak banjir dan pandemi Covid-19.

Selain melalui impor, upaya menjaga ketersediaan stok beras tersebut dilakukan melalui penyerapan gabah oleh Bulog dengan target setara beras 900.000 ton pada saat panen raya Maret hingga Mei 2021 dan 500.000 ton pada Juni hingga September 2021.

Selanjutnya: Cerita Dirut Bulog Budi Waseso soal munculnya kebijakan impor beras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×