kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita Dirut Bulog Budi Waseso soal munculnya kebijakan impor beras


Kamis, 25 Maret 2021 / 21:11 WIB
Cerita Dirut Bulog Budi Waseso soal munculnya kebijakan impor beras
ILUSTRASI. Direktur Utama Bulog Budi Waseso


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan impor beras 1 juta ton untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disebut tak pernah dibicarakan dalam rapat koordinasi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang menjadi pelaksana impor. Sebelumnya rapat koordinasi hanya membahas mengenai kesiapan menjelang puasa dan lebaran.

"Di situ tidak menyinggung soal impor. Wacana itu memang tidak ada wacana impor," ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, dalam Webinar Repdem, Kamis (25/3).

Baca Juga: Tak setuju impor beras, Bulog sebut penyaluran CBP 600.000 ton per tahun

Pada rapat tersebut Buwas menyebut Badan Pusat Statistik (BPS) telah memberikan data mengenai perkiraan produksi beras di Indonesia pada periode Januari hingga April 2021. Pada paparannya, BPS menyebut akan ada surplus beras sebesar 4,81 juta ton.

Hal serupa juga diutarakan oleh Kementerian Pertanian. Pada rapat tersebut disampaikan bahwa stok pangan khususnya beras berada dalam kondisi aman. "Dalam proses perjalanannya itu ada kebijakan impor," terang Buwas.

Buwas menyebut sebelumnya juga pernah mempertanyakan rencana impor beras 500.000 ton yang belum menjadi keputusan. Buwas menyebut Bulog memiliki stok yang cukup memenuhi kebutuhan.

Selanjutnya: Serikat Petani Indonesia sebut rencana impor beras abaikan kondisi petani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×