kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ada MoU pengadaan beras dengan Thailand, Dirut Bulog: Utamakan beras dalam negeri


Kamis, 25 Maret 2021 / 22:59 WIB
Ada MoU pengadaan beras dengan Thailand, Dirut Bulog: Utamakan beras dalam negeri
ILUSTRASI. Beras Bulog . ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Drektur Utama Perum Bulog Budi Waseso menanggapi adanya nota kesepahaman atau MoU antara Indonesia dengan Thailand terkait pengadaan beras.

Buwas, sapaan Budi Waseso, menyebut harga dan kualitas beras Thailand lebih baik dibandingkan Indonesia. Namun, beras produksi dalam negeri tetap harus diutamakan.

"Kita tetap mendahulukan produksi dalam negeri. Ini perintah presiden," ujar Buwas dalam webinar Repdem, Kamis (25/3).

Baca Juga: Cerita Dirut Bulog Budi Waseso soal munculnya kebijakan impor beras

Sebelumnya dikabarkan Indonesia menandatangani kesepakatan untuk pengadaan beras. Dimana bila terjadi kebutuhan beras, Indonesia akan menjadi prioritas dalam impor dari Thailand.

Hal itu disampaikan untuk mencegah kurangnya pasokan Cadangan Beras Pemerintah yang dimiliki Bulog. Meski begitu Bulog mengaku tak mengetahui adanya kesepakatan tersebut.

"Soal MoU, tentang kerja sama pembelian beras bukan urusannya Bulog," tegas Buwas.

Buwas menyebut bahwa stok beras yang berada dalam CBP saat ini sebesar 902.000 ton. Angka tersebut dipastikan akan mencukupi kebutuhan dengan tambahan serapan yang dilakukan musim panen kali ini.

Selanjutnya: Tak setuju impor beras, Bulog sebut penyaluran CBP 600.000 ton per tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×