Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Drektur Utama Perum Bulog Budi Waseso menanggapi adanya nota kesepahaman atau MoU antara Indonesia dengan Thailand terkait pengadaan beras.
Buwas, sapaan Budi Waseso, menyebut harga dan kualitas beras Thailand lebih baik dibandingkan Indonesia. Namun, beras produksi dalam negeri tetap harus diutamakan.
"Kita tetap mendahulukan produksi dalam negeri. Ini perintah presiden," ujar Buwas dalam webinar Repdem, Kamis (25/3).
Baca Juga: Cerita Dirut Bulog Budi Waseso soal munculnya kebijakan impor beras
Sebelumnya dikabarkan Indonesia menandatangani kesepakatan untuk pengadaan beras. Dimana bila terjadi kebutuhan beras, Indonesia akan menjadi prioritas dalam impor dari Thailand.
Hal itu disampaikan untuk mencegah kurangnya pasokan Cadangan Beras Pemerintah yang dimiliki Bulog. Meski begitu Bulog mengaku tak mengetahui adanya kesepakatan tersebut.
"Soal MoU, tentang kerja sama pembelian beras bukan urusannya Bulog," tegas Buwas.
Buwas menyebut bahwa stok beras yang berada dalam CBP saat ini sebesar 902.000 ton. Angka tersebut dipastikan akan mencukupi kebutuhan dengan tambahan serapan yang dilakukan musim panen kali ini.
Selanjutnya: Tak setuju impor beras, Bulog sebut penyaluran CBP 600.000 ton per tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News