kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.151   49,00   0,30%
  • IDX 7.068   84,02   1,20%
  • KOMPAS100 1.055   14,87   1,43%
  • LQ45 830   12,78   1,56%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 423   6,78   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,73   1,54%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 141   1,92   1,38%

Jokowi Minta Menkes Rumuskan Kebijakan agar Harga Alkes dan Obat Bisa Murah


Selasa, 02 Juli 2024 / 14:22 WIB
Jokowi Minta Menkes Rumuskan Kebijakan agar Harga Alkes dan Obat Bisa Murah
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, harga alat kesehatan dan obat-obatan di Indonesia mahal.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas tata kelola industri alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam rapat membahas mahalnya harga alat kesehatan dan obat-obatan. Padahal, Presiden Jokowi meminta agar terbangunnya ketahanan industri kesehatan untuk mengantisipasi jika ada pandemi lagi.

"Tadi disampaikan perbedaan harga obat itu tiga kali, lima kali, dibandingkan dengan Malaysia," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/7).

Berikutnya, dibahas mengenai perpajakan. Menkes mencontohkan, saat mengimpor alat USG tidak dikenakan bea masuk.

Baca Juga: Penghapusan Kelas BPJS, Menkes Budi: Dengan KRIS, Satu Kamar Diisi Maksimal 4 Orang

Akan tetapi, saat industri dalam negeri membeli komponen layar untuk membuat USG dikenakan bea masuk sebesar 15%. Hal ini yang membuat alat USG dalam negeri tidak bisa kompetitif dengan USG impor. 

"Kan ada inkonsistensi, satu sisi kita ingin dorong industri supaya produksi dalam negeri, tapi suporting insentif sistemnya ga align," ungkap Menkes. 

Oleh karena itu, Menkes, Menteri Perindustrian, dan Menteri Keuangan akan berkoordinasi untuk menemukan solusi perbaikan tata kelola industri kesehatan. 

Pemerintah juga akan berkomunikasi dengan produsen maupun importir dalam industri kesehatan. 

"Itu sebabnya kita harus mencari kombinasi (tata kelola dan kebijakan) semurah mungkin," ucap Budi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tata kelola industri kesehatan harus dipelajari dan diperbaiki agar masyarakat dapat pelayanan kesehatan yang baik, optimal, dan dengan harga yang baik.

Selain itu, peningkatan investasi di sektor kesehatan termasuk obat-obatan dan alat kesehatan perlu dipercepat. 

"Dua minggu lagi, masing-masing kementerian ditugaskan untuk duduk, membuat konsep yang komprehensif. Dua minggu lagi bakal dilaporkan," ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×