Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Balai Pengujian Kendaraan Bermotor atau uji KIR Kedaung Kali Angke, Rabu (23/7). Hasilnya ditemukan berbagai kejanggalan yang membuat tempat tersebut akhirnya ditutup.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, tugas balai pengujian memang untuk menguji agar tidak ada kendaraan tak layak yang ada di jalanan. "Kalau harusnya tak lulus tapi malah diluluskan, apa jadinya," kata Jokowi, di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7). Menurutnya tindakan tegas, langsung menutup balai pengujian tersebut adalah tindakan tepat.
Ahok mengatakan dirinya sempat berbicara pada Kepada Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Muhammad Akbar saat pertama dilantik bahwa soal uji KIR ada masalah. Terutama soal kecelakaan Bus Giri Indah. "Tadi saja saya semprot, hati-hati kalian karena KPK mensinyalir nggak mungkin aliran dana tidak sampai ke dinas," katanya.
Ahok juga kemarin sempat berbisik pada pimpinan KPK, Bambang Widjojanto untuk memeriksa juga dinas tata ruang dan dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B). "Semua saya mau semua. Kalau Jakarta mau jadi model, tangkap aja semua," ujar Ahok.
Kemarin, Ahok marah saat melakukan sidak ke Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) atau biasa disebut Balai Uji KIR kendaraan di Kedaung Angke, Jakarta Barat. Sidak dilakukan bersama dua Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto dan Zulkarnain.
Di salah satu ruangan, Ahok menemukan petugas berseragam Dinas Perhubungan DKI yang dimejanya ada uang senilai Rp 8 juta dengan pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Ternyata petugas disana, bisa mengantongi Rp 27 juta dalam sehari. Dan petugas honorer selalu dijadikan tameng agar PNS bisa bersih. Pada hari itu juga, Balai Uji Kir tersebut akhirnya ditutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News