Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Kabar meninggalkan Johannes Marliem, saksi kunci pada kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP) langsung hangat jadi perbincangan. Pasalnya, pengusaha yang diketahui menetap di Amerika Serikat (AS) ini meninggal karena bunuh diri.
Di satu sisi, perjalanan menguak takbir korupsi e-KTP menjadi buram. Lantaran, Marliem mengklaim memiliki rekaman pembicaraan dengan para perancang proyek E-KTP dengan anggaran Rp 5,9 triliun itu.
Di antaranya rekaman pertemuannya dengan Setya Novanto, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang telah ditetapkan sebagai tersangka perkara itu.
Di tengah kabar meninggalnya salah satu donatur terbesar Barack Obama itu, muncul cuitan dari akun @johannesmarliem tertanggal 11 Agustus 2017. Akun itu menuliskan "The trees are on the move!.
The trees are on the move!https://t.co/JDL3X9povL— Johannes Marliem (@johannesmarliem) 11 Agustus 2017
Entah itu akun resmi milik Marliem atau bukan? yang pasti sejumlah komentar dari nitizen bermunculan.
Sebut saja cuitan @pejabat_teras yang membalas Lah. Selanjutnya, Rapindo Hutagalung @rapindo_h mengatakan "kok bs tweeteran..ini setan nya ya..hehehehe".
Lah— Irvan (@pejabat_teras) 11 Agustus 2017
Dimas P.Nugroho @poteker_dimas membalas "Lah, masih idup lau??"
LAH, MASIH IDUP LAU?? ߘ±— Dimas P. Nugroho (@poteker_dimas) 11 Agustus 2017
Sekadar informasi, Johannes merupakan provider produk automated fingerprint indentification system (AFIS) merek L-1 dari PT Biormorf Lone yang akan digunakan dalam proyek e-KTP.
Dalam rumor yang beredar, Johannes tewas bunuh diri di sebuah rumah yang dia sewa di perumahan elit Los Angeles seharga US$ 25.000 per bulan. "Katanya ada suara tembakan beberapa kali dan diberitakan bunuh diri. Dia terkait dengan kasus e-KTP," demikian bunyi pesan singkat yang beredar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News