kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.360   12,00   0,07%
  • IDX 6.614   -32,21   -0,48%
  • KOMPAS100 983   -7,19   -0,73%
  • LQ45 770   -6,58   -0,85%
  • ISSI 203   -0,21   -0,10%
  • IDX30 399   -2,27   -0,57%
  • IDXHIDIV20 481   -2,24   -0,46%
  • IDX80 112   -0,69   -0,62%
  • IDXV30 117   0,23   0,20%
  • IDXQ30 132   -1,00   -0,76%

Jelang Ramadan, Bapanas Soroti Potensi Lonjakan Harga Daging Ayam dan Telur


Kamis, 13 Februari 2025 / 16:10 WIB
Jelang Ramadan, Bapanas Soroti Potensi Lonjakan Harga Daging Ayam dan Telur
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasonal menyoroti potensi kenaikan harga untuk komoditas daging ayam dan telur menjelang bulan ramadan dan lebaran tahun 2025. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasonal (Bapanas) menyoroti potensi kenaikan harga untuk komoditas daging ayam dan telur menjelang bulan ramadan dan lebaran tahun 2025. 

Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa bilang potensi lonjakan harga ini perlu diantisipasi karena ada kenaikan permintaan pada momen itu. Hanya saja dia juga menyoroti daging ayam di sisi produsen sebetulnya masih di bawah harga acuan penjualan yang ditetapkan pemerintah Rp 25.000/kg. 

"Olehnya kita perlu antisipasi jelang lebaran agar kenaikannya tidak lebih tinggi dan bisa dikendalikan dengan baik," jelas Ketut dalam rakor pengendalian inflasi, Kamis (13/2). 

Baca Juga: Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Kramat Jati Masih Stabil

Meski begitu, Ketut menjamin beberapa komoditas lain harganya terpantau stabil dengan pasokan yang terjaga. 

"Kondisi semua komoditas kita dalam kondisi aman. Kita memiliki stok yang cukup dalam rangka menghadapi lebaran, bahkan dalam rangka menghadapi tahun 2025," urainya. 

Lebih lanjut, Bapanas mendorong optimalisasi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. 

Untuk itu Pemda perlu berkoordinasi erat dengan kementerian/lembaga, BUMN/BUMD, maupun tim TPID untuk menjaga laju inflasi pangan di daerahnya masing-masing. 

Baca Juga: Jelang Ramadan Harga Daging Kerbau Melonjak, Bapanas Beberkan Pemicunya

Diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kecenderungan inflasi meningkat di awal bulan Ramadan, dan cenderung menurun pada momentum Idulfitri. 

Perkembangan inflasi bulan Januari terpantau sebesar 0,76% (YoY). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi dengan andil 0,56%. 

"Diharapkan seluruh pihak dapat bahu-membahu menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta dalam upaya mengendalikan inflasi pangan," pungkasnya. 

Selanjutnya: Sri Mulyani Pangkas Anggaran Kemenkeu Rp 8,99 Triliun pada 2025

Menarik Dibaca: Resep Mi Godog Praktis yang Mudah dan Cepat, Enak Disantap Panas-Panas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×