kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.683   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.518   9,10   0,11%
  • KOMPAS100 1.176   3,04   0,26%
  • LQ45 847   1,12   0,13%
  • ISSI 302   0,72   0,24%
  • IDX30 438   1,76   0,40%
  • IDXHIDIV20 505   1,42   0,28%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 138   0,58   0,42%
  • IDXQ30 139   0,42   0,30%

Indonesia Catat Surplus Perdagangan dengan AS per Oktober, Tapi Defisit dengan China


Senin, 01 Desember 2025 / 11:54 WIB
Indonesia Catat Surplus Perdagangan dengan AS per Oktober, Tapi Defisit dengan China
ILUSTRASI. BPS mencatat surplus neraca perdagangan RI Januari-Oktober 2025 mencapai US$25,88 miliar. Simak negara penyumbang surplus dan defisit utama.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan secara kumulatif atau dari Januari hingga Oktober 2025 mencapai US$ 25,88 miliar, atau naik US$ 10,98 miliar dari periode sama tahun lalu.

Ini terdiri dari neraca perdagangan non migas yang mencapai US$ 51,51 miliar atau naik US$ 9,23 miliar dari periode sama tahun lalu, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami kontraksi US$ 15,63 miliar. Kontraksi ini lebih dalam US$ 1,75 miliar dari periode yang sama tahun lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik BPS Pudji Ismartini menyampaikan, tiga negara penyumbang surplus non migas utama selama periode tersebut adalah Amerika Serikat mencapai US$ 17,40 miliar, India US$ 11,37 miliar, dan Filipina US$ 7,09 miliar.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2025 Mencapai US$ 2,39 Miliar

“Komoditas penyumbang surplus non migas terbesar pada Januari hingga Oktober 2025 AS, India dan Filipina,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).

Untuk AS, penyumbang surplus terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61), dan alas kaki (HS 64).

Selanjutnya penyumbang surplus kedua adalah dengan India, komoditasnya yakni bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

Penyumbang ketiga yakni Filipina dengan komoditas terbesar kendaraan dan bagiannya (HS 87), bahan bakar mineral (HS 27), serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15).

Negara Penyumbang Defisit Neraca Dagang RI

Pudji juga menyebutkan, China, Australia, dan Brasil menjadi tiga negara menyumbang defisit neraca dagang tertinggi Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025.

Defisit neraca dagang Indonesia dengan China mencapai US$ 17,74 miliar, dengan kinerja impor paling tinggi sebesar US$ 70,19 miliar, dan ekspor US$ 52,45 miliar.

Komoditas penyumbang utamanya adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Lalu, dengan Australia mencatatkan defisit US$ 3,91 miliar, dengan komoditas penyumbang defisit utama adalah Serealia (HS 10), bahan bakar mineral (HS 27), bijih logam, terak, dan abu (HS 26).

Terakhir, dengan Brasil mencatatkan defisit US$ 1,48 miliar, dengan penyumbang defisit terdalam adalah ampas dan sisa industri makanan (HS 23), gula dan kembang gula (HS 17), serta kapas (HS 52).

Selanjutnya: Prabowo Pastikan Kebutuhan BBM Untuk Wilayah Banjir di Sumatra Segera Terpenuhi

Menarik Dibaca: Promo Tiket Nonton Agak Laen Menyala Pantiku di CGV & XXI Pakai BCA, Ada Cashback 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×