kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Janjikan biaya dan lahan yang murah, Bahlil ajak investor masuk Indonesia


Rabu, 29 September 2021 / 11:36 WIB
Janjikan biaya dan lahan yang murah, Bahlil ajak investor masuk Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengundang investor dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Sebab dia menjamin urusan biaya dan lahan untuk berinvestasi akan lebih murah.

“Urusan biaya dan lahan akan jauh lebih murah dengan kata lain silahkan teman-teman dunia usaha silahkan datang ke Indonesia membawa teknologi dan kapital juga sebagian pasar. Biarlah pemerintah Indonesia yang mengurus perizinannya, insentif dan bahannya,” kata Bahlil dalam webinar Indonesia Investment series, Rabu (29/9).

Bahlil mengatakan, setiap investor yang akan berinvestasi pasti akan mempertimbangkan empat tahap, yakni kemudahan, kepastian, efisiensi dan transparansi.

Baca Juga: Ekonom Indef: Pandemi jadi tantangan bagi kinerja kementerian bidang ekonomi

Dimana untuk urusan perizinan sendiri para investor akan dipermudah dengan hadirnya OSS atau Online Single Submission berbasis risiko, yang dapat diakses secara online dan akan memberikan kemudahan berusaha bagi semua pihak yang akan berinvestasi.

Saat ini Indonesia sendiri sudah masuk ke dalam sebuah ekonomi yang disebut green energy. Untuk itu, Bahlil bilang, dalam menentukan arah kebijakan di Kementerian Investasi sektor yang menjadi prioritas adalah sektor hirilisasi dimana terjadi industri yang berbasis pada green energy tersebut.

Di Indonesia sendiri, dalam menentukan green energy sebagai salah satu fokus arah kebijakan investasi adalah pada baterai mobil. Sebab, Indonesia mempunyai cadangan nikel dunia sebesar 24% sampai 25%. Dimana bahan baku dari baterai mobil sebagian adalah nikel, cobalt, manganese serta litium.

Baca Juga: Indef nilai pandemi jadi tantangan bagi kinerja kementerian bidang ekonomi



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×