kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indef nilai pandemi jadi tantangan bagi kinerja kementerian bidang ekonomi


Selasa, 28 September 2021 / 20:15 WIB
Indef nilai pandemi jadi tantangan bagi kinerja kementerian bidang ekonomi
ILUSTRASI. Pedagang sayur mayur melayani pembeli di Pasar Cicangkal Kb. Bogor Jawa Barat, Rabu (15/9). /Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/09/2021.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan kinerja kementerian bidang ekonomi cukup tertantang dengan adanya pandemi Covid-19.

Secara keseluruhan kinerja Kabinet Indonesia Maju masih dapat ditingkatkan mengingat masih ada waktu dua hingga tiga tahun lagi masa bakti.

"Situasinya masih [pandemi] jadi sebagian karena ngga bisa bekerja dalam situasi normal dalam proses pemulihan. Tapi memang ada yang dipertahankan bagus misalnya kaya Kementerian Perdagangan targetnya bagus tercapai surplus tapi impor pada beberapa produk pertanian dan sebagainya itu merupakan produk yang bisa diproduksi dalam negeri itu masih relatif tinggi," jelas Tauhid kepada Kontan.co.id, Selasa (28/9).

Kemudian, Kementerian lain yang cukup memiliki kinerja baik ialah Kementerian Investasi. Tauhid menerangkan secara target Kementerian yang dimotori oleh Bahlil Lahadalia cukup memiliki kinerja positif. Dimana target penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercapai.

Baca Juga: Bank Dunia: Peningkatan kasus Covid-19 menurunkan prospek pertumbuhan tahun ini

Namun untuk Kementerian seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN dinilai agak sulit mencapai target yang dicanangkan. Terlebih bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dimana sektor pariwisata sangat terpukul dengan adanya pandemi.

"Karena faktor pandemi tidak juga bisa disalahkan karena sulit dilakukan perbaikan dalam waktu singkat dalam situasi pandemi ini. Misal juga Kemnaker, posisinya saat ini pandemi banyak sekali pengangguran yang tinggi. Nah ketika tinggi apa memang bisa disalahkan Kementerian Tenaga Kerja? Ya nggak bisa, karena lapangan pekerjaan itu bukan hanya urusan pemerintah tapi juga urusan swasta," terangnya.

Tauhid menegaskan penilaian kinerja tersebut dilihat berdasarkan sisi kementerian bukan dari sisi kinerja secara individu sang menteri. Ia menerangkan kinerja kabinet dapat dilihat dari indikator pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kembali Tauhid menegaskan bahwa kinerja kementerian bidang ekonomi saat ini masih bisa ditingkatkan kembali.

"Saya tidak menyebut secara pribadi tapi tergantung institusi, memang kementerian-kementerian katakanlah cukup baik tapi ada juga yang belum. Misalnya pertumbuhan ekonomi di bawah lingkup Kemenko Perekonomian jadi kalau target pemerintah tercapai otomatis mungkin itu satu hal yang cukup bagus mengkoordinasikan kebijakan ekonomi karena lintas kementerian," tegasnya.

Selanjutnya: Ramai isu reshuffle, ekonom soroti kinerja sejumlah kementerian ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×