Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Persoalan macet dan banjir yang ada di Jakarta saat ini hanya bisa diselesaikan oleh seorang pemimpin yang tegas dan berjiwa kepemimpinan yang tinggi. Calon petahana senator Dewan Perwakilan Daerah, AM Fatwa, pun berharap ada sosok gubernur yang seperti sosok Ali Sadikin yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat sehingga bisa menjadi salah satu gubernur legendaris Ibu Kota.
"Di Jakarta itu kuncinya adalah strong leader. Saya puluhan tahun pernah bersama Gubernur Ali Sadikin. Saya mungkin orang yang fanatik. Tapi, betul, Jakarta butuh orang seperti beliau," ujar Fatwa saat berbincang dengan redaksi Kompas.com, Rabu (2/4/2014).
Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta itu menilai, Ali Sadikin memiliki karakter dan komitmen yang kuat menyelesaikan persoalan di Jakarta. Bahkan, menurut Fatwa, gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya hanya mengacaukan kondisi Jakarta dan membuatnya semakin parah.
"Tapi, setelah Ali Sadikin, gubernur-gubernur Jakarta lembek semua, kecuali Sutiyoso, dia bagus karena mungkin dia itu Kopassus," ujar Fatwa.
Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) itu mencontohkan salah satu kepemimpinan Ali Sadikiin yang dianggapnya cukup berani adalah dengan memangkas lahan-lahan markas milik TNI Angkatan Laut. Padahal, Ali Sadikin adalah salah satu jenderal marinir.
Fatwa mengaku mengapresiasi sikap Gubernur DKI Jakarta saat ini, Joko Widodo, atas moratorium izin-izin pembangunan mal. Namun, dia juga mengkritik gaya kepemimpinan Jokowi yang ternyata tak mampu mengatasi macet dan banjir. Dia menyebut kepemimpinan Jokowi masih kurang dibandingkan sosok mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada banjir besar tahun 2007, kata Fatwa, JK memimpin rapat koordinasi mendadak untuk mengatasi banjir di Ibu Kota.
"Di situ, JK semprot Foke, kamu gubernur bagaimana sih enggak bisa selesaikan banjir? Katanya karena ada masalah pembebasan lahan. Dia enggak mau tahu, perintahkan Foke untuk bereskan itu. Dari rapat itu juga akhirnya diputuskan membangun Banjir Kanal Timur dan sekarang warga di sana yang biasanya kena banjir seleher, sudah tidak lagi kan?" tutur Fatwa.
Gaya kepemimpinan seperti itulah yang menurutnya harus dimiliki oleh gubernur DKI Jakarta.
Untuk ke depan, Fatwa juga meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membahas lagi masalah megapolitan. Konsep megapolitan ini, kata Fatwa, juga harus didukung kuat oleh Pemerintah Provinsi selanjutnya.
"Satu-satunya cara menurut saya hanya konsep megapolitan ini," ucap aktivis zaman Orde Baru itu. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News