kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Istana: Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia tak bisa bergantung pada asing


Senin, 10 Agustus 2020 / 11:36 WIB
Istana: Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia tak bisa bergantung pada asing
ILUSTRASI. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Firmanzah (kiri) bersama Senator asal Provinsi Sumut Darmayanti Lubis (tengah) dan Anggota DPR Komisi XI Arif Budimanta (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi DPD RI Menyapa di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (21/6). D


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) membuat sejumlah negara ikut terdampa, termasuk dengan negara mitra dagang Indonesia. Hal itu membuat Indonesia harus memaksimalkan potensi domestik untuk mengerek pertumbuhan ekonomi.

"Potensi ekonomi dalam negerilah yang harus dijaga untuk dapat menopang perekonomian ke depan agar dapat tumbuh positif," ujar Staf Khusus Presiden Arif Budimanta dalam keterangan resmi, Senin (10/8).

Baca Juga: Indonesia bisa lolos dari resesi tergantung pertumbuhan kuartal ketiga

Beberapa hal didorong oleh pemerintah seperti belanja pemerintah dan investasi domestik. Upaya tersebut dinilai telah menjadi fokus Presiden Joko Widodo dala Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sejumlah program harus dipercepat realisasinya. Antara lain adalah bantuan sosial, program padat karya, bantuan pembiayaan, dan stimulus lainnya.

Upaya tersebut ditujukan agar konsumsi rumah tangga dapat terjaga tidak anjlok. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia busa selamat dari jurang resesi.

Baca Juga: 17 Agustus, pemerintah ajak masyarakat bersikap sempurna saat pengibaran bendera

"Akan dilakukan dengan cepat agar masyarakat dan pelaku usaha segera merasakan manfaatnya dan Indonesia terhindar dari ancaman resesi ekonomi," terang Arif.

Asal tahu saja setelah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I tahun 2020. Indonesia harus menerima pertumbuhan negatif sebesar -5,32% pada kuartal II.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×