kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Inilah tiga fokus pembenahan migas oleh Jokowi-JK


Senin, 08 September 2014 / 17:36 WIB
Inilah tiga fokus pembenahan migas oleh Jokowi-JK
ILUSTRASI. Pelayanan CARRO Car Delivery.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sektor minyak dan gas (migas) menjadi sektor yang paling krusial untuk dapat pengelolaan dengan baik. Lifting minyak yang turun setiap tahunnya menjadi salah satu persoalan yang perlu diperbaiki.

Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan ada tiga permasalahan yang akan menjadi fokus pemerintahan mereka pada sektor migas yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Pertama, produksi. JK akui, tahun depan lifting minyak Indonesia bisa kembali menjadi 1 juta barel per hari. 

Saat ini lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 818.000 barel per hari. JK optimis lifting bisa mencapai 1 juta barel tahun depan karena blok cepu sudah bisa berproduksi.

Pemerintahan baru berkeinginan agar Pertamina lebih banyak berfokus di hulu artinya pada sisi produksi. "Tapi kita sadari kita juga ada kekurangan baik di modal, teknologi, dan orang," ujar JK di Jakarta, Senin (8/9).

Persoalan produksi juga menyangkut efektivitas kinerja. Menurut JK, Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas memiliki jumlah pegawai sekitar 3.000 orang namun produksi lifting menurun. Sedangkan ketika jumlah pegawai SKK Migas di bawah 100 orang, pernah mencapai produksi minyak hingga 1,6 juta barel per hari.

Sistem kerja pun akan dilihat untuk bisa memperbaiki produksi. Kedua, distribusi. Menurut JK, Indonesia mempunyai banyak gas alam namun tidak mempunyai fasilitas distribusi gas yang baik.

Gas sebagai produksi alternatif harus masuk dengan baik penyalurannya. Ketiga, konsumsi. Konsumsi minyak harus dihemat. Jangka panjang konsumsi masyarakat harus diarahkan pada konsumsi gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×