Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Menkeu Sri Mulyani juga berharap, tanpa mengorbankan sisi kesehatan, pada 2021 kinerja ekonomi sosial sudah membaik, dan pemerintah bisa memperkuat kegiatan produktif.
Belanja penanganan virus corona Covid-19 menurut Menkeu telah didesain untuk mendorong baik sisi demand atau permintaan yaitu konsumsi masyarakat, investasi, ekspor.
Selain itu juga untuk mendiring sisi supply yaitu pemberian insentif dunia usaha termasuk yang padat karya, berdaya ungkit, dan UMKM, agar dunia usaha bangkit lagi.
Setelah pembahasan asumsi makro, proses penyusunan RAPBN 2021 akan berlanjut ke Panitia Kerja DPR untuk membahas pagu indikatif dalam rangka pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2021 dan RKP tahun 2021.
"Hari ini (23 Juni 2020) kami melakukan pembahasan Reformasi Penganggaran dalam RAPBN 2021 dan Pagu Indikatif Kementerian Keuangan," katanya.
Menkeu juga mengimbau agar semua masyarakat optimistis menyongsong pemulihan ekomomi 2021. "Kami bersama-sama memupuk harapan dengan optimisme dan sinergi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu kembali pulih di 2021," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News