kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Inilah kekurangan vaksin Covid-19 Sinovac dari China versi peneliti Unpad


Jumat, 11 September 2020 / 13:30 WIB
Inilah kekurangan vaksin Covid-19 Sinovac dari China versi peneliti Unpad
ILUSTRASI. Vaksin Sinovac dari China. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Vaksin Covid-19 Sinovac dari China memiliki kekurangan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Prof Kusnandi Rusmil. 

“Kekurangan vaksin (asal China) tidak begitu imunogenik, sehingga harus disuntikkan lebih dari sekali,” ujar Kusnandi dalam Dies Natalis Universitas Padjadjaran (Unpad) yang digelar virtual, Jumat (11/9/2020). 

Namun, menurut Kusnadi, hal itu lebih aman ketimbang vaksin lain yang pernah diuji coba negara lain.

Kusnandi menjelaskan, ada beberapa jenis vaksin yang tengah dikembangkan dunia, baik itu menggunakan virus yang mati ataupun hidup. Untuk virus yang hidup, biasanya vaksin terdiri dari dua virus hidup, kemudian disuntikkan pada orang. Namun, ternyata ada yang tidak cocok, sehingga disetop. 

Baca Juga: AstraZeneca setop uji coba vaksin corona, WHO: Ini adalah wake-up call

Kemudian vaksin dari virus yang dimatikan dulu seperti yang sekarang diuji klinis di Indonesia. Namun, kekurangannya adalah vaksin tidak begitu imunogenik, sehingga harus disuntikkan lebih dari sekali. Itulah mengapa pada uji klinis vaksin tahap tiga, setiap relawan mendapat dua kali suntikan. 

Kusnandi mengungkapkan, hingga kini belum ada obat untuk virus corona. Negara-negara di dunia tengah berlomba membuat vaksin. Indonesia sendiri bekerja sama dengan China untuk pengembangan vaksin ini.

Baca Juga: Relawan vaksin China terpapar Covid-19, ini penjelasan tim uji klinis Sinovac

Adapun alasan mengapa yang dipilih China, karena penyakit ini bermula dari sana. Selain itu, vaksin ini sudah melalui tahap satu dan dua. Hasilnya cukup baik, sehingga dilanjutkan dengan uji klinis vaksin tahap ketiga. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×