Reporter: Fahriyadi | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) harus menerima kenyataan anggarannya dipangkas Rp 9,62 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN) 2014. Saat ini Kementerian PU masih terus menggodok pos anggaran mana yang akan digunting guna memenuhi kuota Rp 9,62 triliun ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PU, Agoes Widjanarko bilang, pemangkasan paling besar akan berasal dari anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, yakni sekitar Rp 3 triliun atau 35%, dan 25% akan berasal dari Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Sumber Daya Air (SDA) masing-masing Rp 2 triliun. Sisanya akan diambilkan dari Sekretariat Jenderal, Ditjen Penataan Ruang, Inspektorat Jenderal, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), dan Badan Pembinaan Konstruksi. "Tapi kami pastikan tak akan mengorbankan pekerjaan yang sedang berjalan," ujarnya, Jumat (20/6).
Menurutnya Kementerian PU dan Komisi V DPR sudah sepakat bahwa anggaran yang akan dipotong dari sisa tender, perjalanan dinas dan pembatalan proyek yang akan dilelang. Dengan begitu dampaknya tak terlalu signifikan. Selain itu, Kementerian PU juga akan mengurangi serapan anggaran multiyears seperti pembangunan gedung dan jembatan.
Pengurangan ini terutama dilakukan bagi proyek yang terkendala pembebasan lahan. Namun, anggaran untuk pembebasan lahan tidak akan dipangkas. "Proyeknya tak akan dikurangi dan tetap berjalan, hanya jadwal penyerapan anggarannya yang dikurangi tahun ini dan dialihkan ke tahun depan," ungkapnya.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU, Djoko Mursito menambahkan dengan pengalihan anggaran multiyears ditahun depan otomatis beban di tahun 2015 akan semakin bertambah. Namun, dia memastikan bahwa Kementerian PU dan kontraktor tak akan mengamandemen kontrak induk proyek terkait pengurangan penyerapan anggaran tahun ini. "Yang diubah mungkin kontrak anak dari proyek tersebut dan bukan kontrak induknya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News