kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemangkasan anggaran pengaruhi kerjasama investasi


Rabu, 18 Juni 2014 / 14:26 WIB
Pemangkasan anggaran pengaruhi kerjasama investasi
ILUSTRASI. Wealth management menjadi satu bagian di dalam perencanaan keuangan dan memudahkan orang dalam mengelola kekayaan.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah mengaku terus mencari model investasi yang tepat, terhadap sejumlah kerjasama investasi bilateral atau Bilateral Investment Treaties (BIT). Terkait hal itu, hari ini wakil Presiden Boediono memimpin rapat terbatas bersama menteri dan pimpinan lembaga terkait.

Hadir dalam rapat tersebut Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar. Menurut Mahendra, rencana pemuktahiran kerjasama investasi bilateral masih sesuai rencana, meskipun masih ada masalah fiskal yang berujung pada pemangkasan anggaran.

Seperti diketahui, pemerintah tengah mengkaji penghentian bilateral investment treaties yang akan segera berakhir tahun ini dengan 66 negara. Sementara dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2014, pemerintah berencana memangkas anggaran di sejumlah kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 43 triliun.

Nah, pemangkasan anggaran yang dilakukan itu menjadi bagian yang mempengaruhi pertimbangan perubahan bilateral investment treaties. Mahendra bilang, terkait rencana tersebut sejauh ini masih berjalan seperti perkiraan awal. "Kami memberikan laporan up date kepada wapres," katanya, Rabu (18/6) di kantor wakil presiden, Jakarta.

Dengan begitu Mahendra yakin, rencana penghentian kerjasama investasi yang akan berakhir tahun ini masih sesuai rencana. Nantinya, kerjasama investasi itu akan diperbaharui, dengan model yang lebih baik dan sesuai dengan aturan investasi yang berlaku di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×