kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ini Sejumlah Sumber Penerimaan Pajak dari Kelas Menengah


Jumat, 27 September 2024 / 13:11 WIB
Ini Sejumlah Sumber Penerimaan Pajak dari Kelas Menengah
ILUSTRASI. Masyarakat kelas menengah termasuk kelompok yang berkontribusi pada penerimaan pajak.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Masyarakat kelas menengah  termasuk kelompok yang berkontribusi pada penerimaan pajak.

Kepala Subdirektorat Pengelolaan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak Muchamad Arifin menyampaikan, masyarakat kelas menengah termasuk kelompok subjek pajak orang pribadi, yang pembayaran pajaknya melalui dua cara. Yakni melalui pembayaran sendiri atau kelompok pajak penghasilan (PPh) orang pribadi, serta dipotong oleh pemberi kerja  yaitu PPh Pasal 21.

Ia menyampaikan, total kontribusi pajak orang pribadi sebesar 15,7%, terdiri dari kontribusi PPh Pasal 21 sebesar 14,7% dan PPh orang pribadi 1%. Meski begitu, Arifin menyampaikan, 15,7% perolehan pajak orang pribadi tersebut tidak semuanya berasal dari kelas menengah.

Baca Juga: Kelas Menengah Banyak Bekerja di Sektor Informal, Kontribusi ke Penerimaan Pajak Mini

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kelas menengah mencakup masyarakat dengan pengeluaran antara Rp 2.040.262 hingga Rp 9.909.844 per bulan,

“Dari total 15,7% tidak semua dari kelas menengah, termasuk kelas yang lain di atas kelas menengah yang pengeluarannya di range Rp 2 juta sampai Rp 9,9 juta per bulan,” tutur Arifin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan, selain berkontribusi atas PPh, kelas menengah juga berkontribusi dalam pembayaran pajak pajak pertambahan nilai (PPN) dalam Negeri, PPh Final, dan pajak bumi dan bangunan (PBB), serta pajak lainnya melalui kepemilikan aset atau pembelian barang dan jasa.

Arifin tidak menjelaskan seberapa besar kontribusi kelas menengah dari jenis-jenis pajak tersebut.

Selanjutnya: Manchester City Terlibat Beberapa Sengketa Hukum yang Melibatkan Aturan Liga Premier

Menarik Dibaca: Cara Memperbaiki Instagram Story Tidak Dapat Diunggah Beserta Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×