kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Proporsi Setoran Pajak Kelas Menengah dan Orang Kaya RI Hampir Setara


Minggu, 01 September 2024 / 13:11 WIB
Proporsi Setoran Pajak Kelas Menengah dan Orang Kaya RI Hampir Setara
ILUSTRASI. JAKARTA,22/02-TARGET PENERIMAAN PAJAK 2016. Iklan sosialisasi pembayaran pajak terpasang di jembatan penyeberangan orang di Jakarta, Senin (22/02). BPS mencatat, proporsi pembayaran iuran atau pajak masyarakat kelas menengah meningkat dalam 10 tahun terakhir.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proporsi pembayaran iuran atau pajak masyarakat kelas menengah meningkat dalam 10 tahun terakhir.

Deputi Bidang Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mencatat, pembayaran iuran atau pajak pada 2014 hanya sebesar 1,62%, kemudian meningkat menjadi 4,53% pada 2024.

Berdasarkan informasi yang diterima KONTAN, kontribusi pajak atau iuran kelas menengah pada 2024 mencapai 4,53%, nilai tersebut hampir mendekati kontribusi pajak dari masyarakat kelas atas yang mencapai 4,84%.

Pembayaran pajak tersebut diantaranya, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor (STNK), asuransi. Sementara itu, retribusi iuran diantaranya untuk iuran RT/RW, sampah, keamanan, kuburan, asuransi dan lainnya.

Baca Juga: Menkeu Berharap Kelas Menengah Sejahtera

Menurut Amalia, meningkatnya pembayaran pajak atau iuran tersebut sejalan dengan terjadinya pergeseran belanja pada kelas menengah. Pada tahun 2014, belanja prioritas masyarakat kelas menengah mayoritas dibelikan untuk makanan sebesar 45,53% dan untuk perumahan sebesar 32,67%.

Namun 10 tahun kemudian, yakni pada tahun 2024, pola belanja tersebut berubah menurun, menjadi 41,67% untuk makanan dan 28,52% untuk perumahan.

“Tetapi ada tambahan pengeluaran dari kelas menengah seperti untuk pengeluaran barang jasa lainnya dari 4,68% jadi 6,48%, kemudian untuk keperluan pesta naik dari 0,75% menjadi 3,18%, juga untuk hiburan yang tadinya tipis sekali 0,22%, menjadi menebal jadi 0,38%,” tutur Amalia saat melakukan rapat kerja bersama komisi XI DPR RI, Rabu (28/8).

Selanjutnya, kebutuhan belanja kendaraan juga meningkat dari 2,97% menjadi 3,90%, barang tahan lama meningkat dari 1,72% menjadi 2,29%, dan pakaian meningkat dari 2,18% menjadi 2,44%.

“Tapi secara umum memang prioritas pengeluaran kelas menengah adalah makanan, perumahan dan barang jasa lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, pengeluaran kelas menengah yang juga turun adalah Pendidikan menjadi 3,66% pada 2024, atau turun dari 2014 masih 4,32%, belanja kesehatan kesehatan turun menjadi 2,86% pada 2024 dari 2014 sebesar 327%.

Baca Juga: Doyan Belanja, Kelas Menengah Dianggap Paling Besar Dorong Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×