kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Ini dampak kenaikan BBM terhadap inflasi versi BI


Kamis, 20 Juni 2013 / 17:44 WIB
Ini dampak kenaikan BBM terhadap inflasi versi BI
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan fokuskan penanganan pasien terkonfirmasi omicron melalui telemedicine.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan segera naik. Kenaikan harga ini sudah pasti berdampak pada inflasi. Bank Indonesia (BI) melihat, tingkat inflasi bisa naik sekitar 2,2% sampai 2,4%.

"Angka tersebut merupakan tambahan baseline pada inflasi sebelum kenaikan harga BBM," sebut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah, Kamis, (20/6). Menurutnya, inflasi naik besar pada bulan Juni, yang menyumbang 1,63%.

Dari Januari sampai akhir Mei, inflasi berada di posisi 5,46%. Kemudian sampai akhir Juni, inflasi diprediksi mencapai 7,09%. Ini karena masyarakat cenderung kaget pada ketuk palu kenaikan harga BBM.

Kemudian, sisa sekitar 0,5% inflasi akan terserap di bulan Juli, Agustus, dan September. "Nanti puncak inflasi ada di 3 bulan itu," ujar Difi.

Pada akhir tahun, BI memproyeksi, inflasi akan berada di kisaran 7%-7,74%. Ini merupakan inflasi bulanan pada Juni sampai Desember, yang dihitung secara year on year.

Detailnya, BI memproyeksikan inflasi berada di titik 7,65%. Namun, bila pihak bank sentral ini melakukan koordinasi dengan pemerintah, inflasi bisa sedikit lebih rendah di posisi 7,2%.

Ia menyebut, dampak inflasi dari kenaikan BBM ini akan berlangsung temporer, yakni selama 2 sampai 3 bulan saja. Namun setelah itu, BI yakin kondisi akan kembali stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×