kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Reaksi Menkeu pada kebijakan The Fed


Kamis, 20 Juni 2013 / 16:09 WIB
Reaksi Menkeu pada kebijakan The Fed
ILUSTRASI. Ayam Betutu Panggang (Dok/dapur kobe)


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Menteri Keuangan Chatib Basri ikut berkomentar soal rencana Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Ben Bernanke yang mengurangi stimulus moneternya. Pemerintah akan mewaspadai dampak dari kebijakan Bernanke.

"Pengaruh global pasti ada karena Bernanke menyatakan bahwa quantitative easing akan berakhir pada 2014. Tentu dampaknya di emerging market," kata Chatib saat ditemui di kantor BI Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Chatib menambahkan, pemerintah akan mengantisipasi dampak tersebut dengan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait, terutama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK).

"Kami dan BI selalu berkoordinasi tentang hal ini. Kami juga sudah rapat membahas hal tersebut," tambahnya.

Dengan adanya penghentian stimulus dari Bank Sentral Amerika Serikat, Chatib menjelaskan hal tersebut akan berdampak ke pasar. "Tentu akan ada pressure terhadap market. Tapi kita akan bisa mengaturnya," jelasnya.

Seperti diberitakan, The Fed kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi mulai akhir tahun ini dan mengakhirinya pada akhir 2014.

"Jika data ekonomi yang dirilis ke depannya sesuai prediksi dan membaik secara konsisten, komite mempertimbangkan untuk mengurangi nilai pembelian obligasi secara bertahap pada akhir tahun ini," jelas Bernanke Rabu (19/6/2013) waktu setempat di Washington.

Dia menambahkan, jika data ekonomi secara keseluruhan sejalan dengan prediksi perekonomian, "Kami akan terus mengurangi nilai pembelian hingga paruh pertama tahun depan, dan mengakhiri pembelian obligasi sekitar pertengahan tahun."

Namun, Bernanke menekankan bahwa the Fed tidak memiliki rencana pasti untuk mengakhiri program pembelian aset tersebut.

"Jika Anda mengambil kesimpulan bahwa saya akan mengakhiri kebijakan ini pertengahan tahun depan, Anda salah. Karena, kebijakan kami berkaitan erat dengan apa yang terjadi pada perekonomian AS. Jika ekonomi belum membaik seperti yang kami prediksikan, kita akan terus menambah dukungan," tegas Bernanke.

Bernanke menyampaikan pidatonya setelah the Federal Open Market Committee kemarin menyatakan pihaknya akan terus mempertahankan kebijakan pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar hingga melihat adanya penurunan risiko atas outlook perekonomian dan pasar tenaga kerja AS yang memburuk beberapa waktu lalu.

The FOMC kembali menegaskan, pihaknya tengah mempersiapkan untuk meningkatkan atau mengurangi nilai pembelian tergantung pada outlook pasar tenaga kerja dan inflasi. Sekadar informasi tambahan, Bernanke tengah berupaya meningkatkan neraca keuangan the Fed menjadi 4 triliun dollar AS seiring targetnya untuk mengurangi angka pengangguran di level 7,6% dalam kurun waktu empat tahun. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×