kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.139   61,00   0,38%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Ini Alasan BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%


Jumat, 26 Mei 2023 / 05:28 WIB
Ini Alasan BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
ILUSTRASI. Gedung Bank Indonesia di Jakarta. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) dalam RDG BI Mei 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti perkiraan, Bank Indonesia (BI) belum mengutak-atik suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Mei 2023.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, suku bunga acuan pada bulan ini tetap di level 5,75%.  

"Keputusan mempertahankan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap terkendali," tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (25/5) di Jakarta.

Perry menyebut, inflasi inti tetap bergerak di kisaran 3% yoy plus minus 1% hingga akhir 2023.

Baca Juga: BI Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Jadi 2,7%

Kemudian, inflasi IHK diharapkan kembali ke kisaran sasaran 3% yoy plus minus 1% pada kuartal III-2023.

Ia menambahkan, fokus kebijakan BI saat ini diarahkan pada stabilitas nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor atau imported inflation.

Selain itu, pengendalian rupiah juga untuk memitigasi dampak rambatan dari ketidakpastian pasar keuangan global.

BI juga akan melanjutkan kebijakan makroprudensial dan likuiditas longgar untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan, serta terjaganya stabilitas sistem keuangan.

Tak cuma itu. BI juga akan mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk memperluas ekonomi dan keuangan digital, serta menguatkan stabilitas sistem dan layanan pembayaran.

"Bauran kebijakan tersebut akan terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.

Lebih lanjut, selain menahan suku bunga acuan, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility di level 6,5%.

Baca Juga: Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023 Akan Membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×