kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Ini 4 instruksi SBY buat para menteri


Selasa, 10 September 2013 / 17:41 WIB
Ini 4 instruksi SBY buat para menteri
ILUSTRASI. Rekomendasi Jenis Media Tanam Organik untuk Tanaman


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kendati rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah menunjukkan tanda-tanda akan membaik, tetapi perekonomian Indonesia masih belum aman.

Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para menteri untuk serius bekerja. Bila perlu, terus berada di kantor dan tidak usah pulang ke rumah.

Menurut SBY, ada empat hal yang harus dikerjakan dalam waktu dekat.

Pertama, menjaga agar harga komoditas stabil. Kedua, mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketiga, mencegah agar nilai tukar rupiah tidak terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat dan keempat menjaga agar IHSG tetap membaik.

Untuk keempat hal di atas, SBY memberi tenggak tiga bulan bagi para menteri untuk merealisasikannya. Apalagi, ada banyak rencana investasi yang belum terealisasikan. SBY berharap agar hal itu bisa segera diselesaikan.

"Kalau penyebabnya belum klop antara kementerian dengan rencana investasi itu, ya selesaikan. Kerja di kantor, jangan pulang ke rumah kalau belum selesai," ujar SBY dalam pengantar rapat terbatas tentang ekonomi di Kantor Presiden, Selasa (10/9). Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri terkait.

Untuk menjaga stabilitas harga, lanjut SBY, para menteri harusnya sudah tahu caranya yakni membuat suplai lebih besar daripada demand-nya. Demikian juga di pasar keuangan agar suplai dan demand dollar-nya seimbang. Kemudian menjalin kerja sama dengan dunia usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×