kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rizal Ramli khawatir rupiah bisa tembus Rp 15.000


Senin, 09 September 2013 / 23:19 WIB
Rizal Ramli khawatir rupiah bisa tembus Rp 15.000
ILUSTRASI. Terjangkau, Harga HP Samsung Terbaru 2022 dari Galaxy A Series Mulai dari Rp 1 Juta


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga sore ini kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.390 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.150 per dolar AS.

Rizal Ramli khawatir rupiah akan terus anjlok menyentuh Rp 15.000 per dollar AS. Jika itu yang terjadi, Rizal Ramli, mengatakan akan ada 5 group bisnis yang rontok dan menyeret perekonomian seluruh Indonesia.

"Apa saja lima itu saya tidak bersedia menyebutnya. Ini ada bedanya dengan krisis dulu yang semua group bisnis rontok," kata Rizal Ramli dalam diskusi di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin (9/9/2013).

Menurut dia, Presiden SBY dan para menteri ekonomi yang terlalu berkiblat paham ekonomi barat harus jujur apa adanya mengakui kondisi perekonomian saat ini.

"Ceritanya yang apa adanya jangan tipu-tipu publik karena ini persoalan trust (kepercayaan). Pemerintah selalu katakan pertumbuhan ekonomi bagus tetapi faktar sebaliknya tidak begitu,' kata dia.

Dijelaskan kebijakan ekonomi yang tidak didasari rasa nasionalisme sangat merugikan rakyat terutama petani.

“Pasar yang dikusasi impor, maka petani pun tak lagi mau bertani karena rugi dan tak berdaya. Itulah tujuan neolib. Sehingga ketika devisa negara defisit-berkurang, utang pemerintah dan swasta sama-sama besar, transaksi berjalan minus 9 M dollar AS," kata dia. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×