Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka rapat terbatas tentang ekonomi di Kantor Presiden, Selasa (10/9).
Dalam pengantarnya, SBY mengatakan terus memantau perkembangan ekonomi Indonesia. Kendati, dalam sepekan terakhir ia melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Dalam rapat yang dihadiri Wakil Presiden dan sejumlah menteri yang menangani ekonomi tersebut, SBY mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini perekonomian mulai stabil.
Ia mengambil contoh nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Demikian juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan tren positif.
"Good news yang dapat saya sampaikan kepada saudara, dua hari ini rupiah kita stabil atau menguat tipis. Saham kita menguat. Pada posisi sekarang ini, selama dua hari ini mencapai 5%. Selain itu, tidak ada rumor yang tidak baik, peringkat kita di tengah-tengah tekanan pada perekonomian kita pada world economic forum dari peringkat 50 meningkat menjadi 38," tutur SBY.
Meskipun mengalami peningkatan, tetapi SBY menilai ekonomi Indonesia masih belum aman. Kecuali bila dalam dua bulan ke depan defisit bisa diperbaiki. Karena itu, ia meminta para menteri untuk mengelola perekonomian secara benar dan serius.
SBY menegaskan, salah satu hal yang mendesak dilakukan adalah menjaga stabilitas harga makanan pokok. Selain itu, SBY juga meminta agar para menteri melakukan perbaikan pada komoditas tertentu. Dan, menjaga hubungan baik dengan para pengusaha khususnya untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News