Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Meski dibayangi pelambatan ekonomi dan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kian banyak, pemerintah masih yakin tingkat pengangguran dan kemiskinan akan terjaga sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015.
Dalam APBN-P tahun 2015, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan tahun ini sebesar 10,3% dari jumlah penduduk.
Adapun target pengangguran sebesar 5,5% dari total angkatan kerja. Namun target-target itu ditetapkan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7%.
Pemerintah sudah merivisi target pertumbuhan ekonomi menjadi 4,9%-5,1%.
Konsekuensinya, angka kemiskinan juga ikut berubah, atau naik dari target sebelumnya.
Menteri koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution bilang, untuk menjaga tingkat kemiskinan dan pengangguran tetap sesuai dengan target tahun ini, pemerintah akan mendorong realisasi pembangunan sejumlah proyek infrastruktur dasar.
Langkah itu dinilai tepat untuk menjaga lapangan kerja tetap tersedia.
Terutama, proyek-proyek yang bersifat padat karya atau membutuhkan tenaga kerja banyak.
"Lapangan kerja akan dipastikan ada agar masyarakat mendapatkan penghasilan dan memiliki daya beli yang cukup," kata Darmin, Jumat (2/10), di Jakarta.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono menambahkan, pihaknya akan segera merealisasikan proyek perbaikan irigasi, dengan nilai investasi Rp 300 miliar di 1.500 daerah.
Dana untuk proyek itu akan mulai dicairkan, Senin (5/10) ini oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu).
Selain proyek infrastruktur dasar, pemerintah juga akan segera menggeber proyek kelistrikan.
Selain pembangunan pembangkit listrik, pemerintah juga akan merealisasikan pembangunan transmisi.
Garis kemiskinan
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin meyakinkan, jumlah penduduk miskin akan terjaga seiring laju inflasi yang terkendali.
Sebab, dengan inflasi yang rendah, garis kemiskinan juga akan berubah.
Inflasi yang rendah, biasanya akan membuat garis kemiskinan ikut turun ke bawah.
Namun begitu, tetap saja pemerintah harus mewaspadai dampak kekeringian karena bisa mengurangi pasokan dan mendorong kenaikan harga
Pemerintah boleh saja tetap optimistis.
Tapi data BPS berbicara lain: jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang atau 11,22% dari total penduduk.
Di September 2014, jumlah penduduk miskin hanya 27,73 juta orang atau 10,96% dari total penduduk.
Artinya, dalam enam bulan jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 860.000 orang. Jumlah ini diperkirakan meningkat hingga akhir tahun ini karena harga pangan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News