kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.645   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.601   52,03   0,61%
  • KOMPAS100 1.187   5,79   0,49%
  • LQ45 854   2,42   0,28%
  • ISSI 305   1,86   0,61%
  • IDX30 439   0,30   0,07%
  • IDXHIDIV20 509   2,48   0,49%
  • IDX80 133   0,48   0,36%
  • IDXV30 139   0,84   0,61%
  • IDXQ30 140   0,36   0,26%

Inflasi November Melandai, Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Terbesar


Selasa, 02 Desember 2025 / 06:10 WIB
Inflasi November Melandai, Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Terbesar
ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan perhiasan di salah satu toko emas perhiasan di Cikini, Jakarta, Senin (1/12/2025). BPS melaporkan inflasi November 2025 melandai ke 0,17% bulanan dan 2,72% tahunan. Emas perhiasan tetap pendorong utama inflasi.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju inflasi nasional kembali menunjukkan pelemahan pada November 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya naik 0,17% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan 0,28% pada Oktober. 

Secara tahunan, inflasi mereda menjadi 2,72%, sementara inflasi year to date berada di level 2,27%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan bahwa inflasi bulan lalu terutama ditopang oleh komponen inti yang naik 0,17% dan berkontribusi 0,11% terhadap inflasi nasional. 

Baca Juga: Produksi Beras 2025 Diklaim Naik! Tapi Harga Beras Mendaki & Memicu Inflasi

Komoditas emas perhiasan kembali menjadi pendorong terbesar. Harga emas mencatat kenaikan hampir 4% dan memberikan andil 0,08%.

“Emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang terbesar kenaikan inflasi, dan telah mencatat inflasi selama 27 bulan berturut-turut,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12).

Dari kelompok harga yang dipengaruhi kebijakan pemerintah, tarif angkutan udara kembali merangkak dan mencatat inflasi 0,24% dengan kontribusi 0,05%. 

Sementara komponen harga bergejolak naik tipis 0,02%, terutama akibat kenaikan harga beberapa sayuran seperti bawang merah, wortel, jeruk, sawi hijau, ketimun, dan kacang panjang.

Di sisi lain, sejumlah komoditas pangan justru membantu menahan laju inflasi. Daging ayam ras menjadi penekan terbesar dengan andil deflasi 0,03%. 

Baca Juga: Harga Emas Naik, Emas Perhiasan Mencatat Inflasi 27 Bulan Beruntun

Beras dan cabai merah ikut meredam inflasi dengan kontribusi deflasi masing-masing 0,02%, disusul telur ayam ras dan kentang yang menyumbang deflasi 0,01%.

Ekonom Celios, Nailul Huda, menilai inflasi November berbalik melandai setelah tekanan pada Oktober yang dipicu kenaikan harga pangan bergejolak. Menurutnya, kondisi harga mulai stabil meski masih berada di level relatif tinggi.

Huda menjelaskan bahwa inflasi inti secara bulanan memang tumbuh, namun inflasi tahunan cenderung stagnan. “Daya beli masyarakat dibandingkan tahun lalu masih serupa, namun secara bulanan ada peningkatan,” kata Huda. 

Ia mengingatkan pemerintah agar mewaspadai potensi kenaikan harga pada awal tahun yang kerap mendorong inflasi tahunan.

Selanjutnya: Meski Ekspansi Kencang, Risiko Tetap Membayang

Menarik Dibaca: Jempol Sakit Bisa Jadi Gejala Asam Urat Tinggi, Cek Faktor Risiko Lainnya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×