Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren kenaikan harga emas di pasar dunia terus berlanjut hingga November 2025 dan masih memberi tekanan pada inflasi dalam negeri, terutama dari komoditas emas perhiasan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat emas perhiasan kembali menjadi salah satu pendorong inflasi bulanan pada November 2025 ke level 0,17% month to month/mtm.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, harga emas masih bergerak naik konsisten sejak awal tahun.
“Tren kenaikan Harga emas dunia masih terus berlanjut sampai dengan November 2025,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Inflasi November 2025 Tembus 2,72%, BPS: Cabai Merah dan Beras Jadi Pendorong Utama
Kenaikan harga emas dunia tersebut turut berdampak pada pergerakan harga emas perhiasan di pasar domestik. Pada November 2025, emas perhiasan tercatat mengalami inflasi 3,99% mtm, dengan andil 0,08% terhadap inflasi bulanan. Komoditas ini juga menjadi penyumbang terbesar pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Tekanan inflasi emas perhiasan terbilang persisten. BPS mencatat komoditas ini telah mengalami inflasi selama 27 bulan berturut-turut. Secara historis, inflasi emas perhiasan berada di level 2,55% mtm pada November 2023 dan 2,87% mtm pada November 2024, menunjukkan tren peningkatan tahunan yang berkesinambungan.
Kenaikan harga emas dunia sebelumnya juga berdampak pada harga emas batangan di dalam negeri. Pada Senin (1/12/2025), harga emas Antam tercatat Rp 2.415.000 per gram, atau naik Rp 2.000 dari Jumat (28/11) yang sebesar Rp 2.413.000.
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Tahunan November Mencapai 2,72%, Dipicu Kenaikan Harga Emas
Selanjutnya: Catherine Goetze: Hidupkan Telepon Jadul, Hasilkan US$120.000 dalam 3 Hari
Menarik Dibaca: Cessa Gandeng RS Bunda Group, Hadirkan Solusi untuk Bayi Baru Lahir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













