Reporter: Lailatul Anisah, Siti Masitoh | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Pertanian (Kementan) klaim produksi beras tahun 2025 meningkat pesat dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan produksi melimpah, seharusnya harga beras di tingkat konsumen stabil. Nyatanya, kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi pada November 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year/YoY) pada November 2025 sebesar 2,72%. Kenaikan tersebut terjadi seiring meningkatnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,33 pada November 2024 menjadi 109,22 pada November 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa inflasi tahunan ini terutama dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini mencatat inflasi 4,25% dan memberikan andil terbesar terhadap inflasi nasional, yakni 1,22%.
"Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok (makanan) ini adalah cabai merah, beras, ikan segar, dan telur ayam ras," ungkap Pudji dalam konfrensi pers, Senin (1/12/2025)
Baca Juga: Proyek Danatara Seperti Proyek Sampah dan Kampung Haji Dinilai Tak Beri Return Baik
Selain cabai merah, Pudji menyebut komoditas lain di luar kelompok makanan turut memberikan kontribusi cukup besar terhadap inflasi tahunan, yakni komoditas emas perhiasan
Sementara itu, terdapat kelompok pengeluaran yang justru mengalami deflasi secara tahunan. Pada November 2025, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat deflasi 0,25% dengan andil deflasi 0,01%.
Berdasarkan sebaran wilayah, BPS mencatat seluruh provinsi mengalami inflasi tahunan pada November. Inflasi tertinggi terjadi di Riau sebesar 4,27%, sementara inflasi terendah tercatat di Sulawesi Utara yakni 0,65%.
Tonton: Garuda Indonesia (GIAA) Terbitkan 315,6 Miliar Saham Baru, Danantara Masuk sebagai Investor
Produksi beras naik
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprediksi produksi beras nasional capai 34,77 juta ton di akhir tahun 2025 mendatang.
Amran menyebut jumlah ini telah melampau target yang ditetapkan awal yakni 32 juta ton pada tahun ini. "Jadi ada kenaikan 2,7 juta ton dari target yang diberikan. Stok kita pernah mencapai 4,2 juta ton," ungkap Mentan Amran dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (24/11/2025).
Capaian produksi beras ini juga telah melampau proyeksi lembaga internasional, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memperkirakan produksi beras Indonesia capai 34,6 juta ton pada musim tanam 2024-2025.
"Juga FAO memprediksi produksi beras kita tembus 35,6 juta ton pada tahun 2025," tambahnya.
Selanjutnya: 6 Program Bansos Cair Sekaligus di Desember 2025, Cek Daftarnya
Menarik Dibaca: Promo CFC Hoki Awal Bulan Desember, Buy 1 Get 1 Paket Astaga Mulai Rp 49.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













