Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan akan terjadi inflasi pada bulan Mei ini. Berdasarkan survei pemantauan harga hingga minggu ketiga, BI mencatat inflasi sebesar 0,08% di bulan Mei.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, beberapa volatile food atawa bahan pangan bergejolak mencatat inflasi seperti telur dan ayam ras. Sedangkan untuk barang-barang kebutuhan pokok seperti beras dan bumbu-bumbuan dipantau BI terjadi deflasi.
Meskipun inflasi, BI mengakui inflasi yang terjadi pada bulan Mei tidak akan lewat dari 0,2%. Harga-harga pun masih terkendali. "Wajar kalau inflasi segitu (0,2%) untuk bulan-bulan ini," ujar Perry, Senin (26/5).
Seperti diketahui, pada waktu sekarang ini sedang terjadi masa pemilihan umum (pemilu). Bulan depan pun sudah memasuki bulan puasa. Pada Mei tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,03%.
BI sendiri melihat inflasi secara keseluruhan dalam trend menurun. Namun masih ada risiko yang memberi tekanan pada inflasi seperti kenaikan tarif dasar listrik (TDL) serta bencana El Nino yang akan menyebabkan musim kemarau di berbagai daerah.
Hingga akhir tahun, otoritas moneter ini menilai inflasi akan berada dalam target yaitu 4,5% plus minus satu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News