kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

Inflasi AS memburuk, Sri Mulyani sebut pemerintah tetap waspada


Selasa, 14 Desember 2021 / 13:03 WIB
Inflasi AS memburuk, Sri Mulyani sebut pemerintah tetap waspada
ILUSTRASI. Inflasi AS memburuk, Sri Mulyani sebut pemerintah tetap waspada.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh penanganan Covid-19. Akan tetapi, Inflasi global juga turut memengaruhi, khususnya di negara maju.

“Kita harus tetap waspada dari lingkungan global seperti negara maju yang melakukan penyesuaian kebijakan,” kata Sri Mulyani dalam webinar Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau,  Selasa (14/12).

Hal ini terbukti, di beberapa negara maju mengalami proses pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan meninggalkan negara lainnya. Akibatnya inflasi ekonomi di negara-negara tersebut meningkat drastis. 

Baca Juga: Hadapi tantangan perubahan iklim, Sri Mulyani akan terapkan skema pendanaan campuran

Pada Oktober 2021 Amerika Serikat mengalami inflasi terburuk dari yang pernah ada, yaitu 6,2%.

Selain itu, pada bulan November inflasi di AS tersebut kembali naik menjadi 6,8%. Sehingga dari kabar tersebut, Sri Mulyani menghimbau agar Indonesia harus bersiap melakukan proteksi terhadap tekanan yang bisa terjadi.

Peningkatan inflasi, juga terjadi di negara-negara Eropa yang mengalami sebesar 4%. Setelah sebelumnya inflasi di Eropa mendekati 0% atau malah mengalami deflasi saat kondisi pra pandemi.

Sri Mulyani bilang, kondisi ini seharusnya diantisipasi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sebab kenaikan inflasi di negara-negara maju bisa berdampak langsung pada negara-negara berkembag dan negara pasar seperti Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×