Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemnkeu) berkomitmen akan menerapkan skema pendanaan campuran (blended finance), sebagai upaya untuk mendukung isu climate change atau perubahan iklim.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pendanaan campuran tersebut dengan menggabungkan keinginan dan sumber daya yang berasal dari APBN, APBD, maupun BUMN, private sector, dan dari para filantropis di Indonesia hingga institusi bilateral dan multilateral.
“Inovasi yang paling penting dari kementerian keuangan adalah menciptakan blended finance dimana kita mendukung, untuk bisa bersama-sama mengaddress isu climate change secara konsisten dan penuh melalui sumber daya yang memadai,” tuturnya dalam webinar Hadapi bersama Perubahan Iklim dan strategi Hijau, Selasa (14/12).
Baca Juga: Penarikan utang tahun depan akan dilakukan fleksibel dan diperbanyak di kuartal I
Di sisi lain, dunia dihadapkan dengan tantangan pandemi covid-19 yang luar biasa. Global environment melalui tapering dan inflasi Global yang meningkat merupakan tantangan yang luar biasa. Namun menurutnya, hal-hal tersebut belum merupakan seluruh tantangan.
Perempuan yang akrab disapa Ani ini menyebut, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan global yang luar biasa rumit dan pengaruhnya juga sangat nyata, yaitu pemanasan global.
Adapun pada pertemuan Glasgow COP26, Sri Mulyani mengatakan Indonesia telah melakukan reformasi dan bertekad untuk menjadi bagian dari upaya global untuk menanggulangi dampak pemanasan global juga menghindari pemanasan global yang makin buruk.
Baca Juga: Sri Mulyani klaim masih punya Rp 1 triliun untuk biayai dampak bencana alam