Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Industri pengolahan alias manufaktur masih menjadi industri andalan Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yaitu 20,91% pada triwulan II-2015.
Sebelumnya pada triwulan pertama, industri pengolahan juga menjadi urutan pertama kontributor dengan distribusi mencapai 21,14%. Kepala BPS Suryamin mengatakan industri pengolahan mencatat pertumbuhan 4,42% pada triwulan II-2015 bila dibanding triwulan II-2014.
"Sektor pendorong ekonomi adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan dan penggalian," ujarnya, Rabu (5/8).
Industri pertanian menyumbang distribusi total PDB kedua dengan persentase 14,33%, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,26%, industri konstruksi sebesar 9,86%, dan industri pertambangan penggalian sebesar 8,06%.
Di antara lima sektor terbesar tersebut, sektor pertanian menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 6,64%. Suryamin menjelaskan, industri pertanian yang tumbuh tinggi ini karena adanya pergeseran panen. "Harusnya panen di triwulan pertama, bergeser ke triwulan kedua karena cuaca," terangnya.
Adapun pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 tercatat 4,67%, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,72%. Ini adalah pertumbuhan ekonomi terendah Indonesia sejak 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
