kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.612   74,56   0,87%
  • KOMPAS100 1.193   12,30   1,04%
  • LQ45 850   4,73   0,56%
  • ISSI 307   2,72   0,89%
  • IDX30 439   2,99   0,69%
  • IDXHIDIV20 513   2,47   0,48%
  • IDX80 133   1,14   0,86%
  • IDXV30 139   1,23   0,89%
  • IDXQ30 141   0,61   0,44%

Indonesia siapkan psikolog untuk pengungsi Rohingya


Senin, 29 Januari 2018 / 10:03 WIB
Indonesia siapkan psikolog untuk pengungsi Rohingya
ILUSTRASI. Kamp Pengungsi Rohingya dari Myanmar di Bangladesh


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DHAKA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Bangladesh yang sudah banyak melakukan upaya untuk menangani masalah pengungsi Rakhine State, Myanmar, yang tentunya bukan masalah yang mudah untuk ditangani.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengemukakan, bahwa jumlah pengungsi Rakhine State di Bangladesh yang saat ini ditampung di Kamp Pengungsi Cox’s Bazar mencapai 1 juta orang dan menurut informasi yang dia terima sampai hari ini masih ada kedatangan atau rombongan baru dari Myanmar.

“Oleh karena itu, Presiden menyampaikan apresiasi, dan menyatakan kalau masih ada yang dapat dilakukan oleh Indonesia jangan sungkan-sungkan menyampaikan ke Indonesia,” kata Menlu Retno Marsudi kepada wartawan di Dhaka, Bangladesh, Minggu (28/1) malam.

Menurut Menlu, Presiden telah menyampaikan saat di Cox’s Bazar, bahwa bantuan yang diberikan Indonesia adalah bantuan yang bukan sifatnya one off atau kirim selesai

“Bantuan kita adalah bantuan yang sifatnya berkesinambungan. Kemarin kita mengirimkan yang kebutuhan dasar dari para pengungsi. Fokus juga terhadap pelayanan kesehatan, karena layanan kesehatan sangat  dibutuhkan oleh para pengungsi di Cox’s Bazar,” terang Menlu.

Pemerintah meminta bantuan LSM kemanusiaan untuk membuat field hospital, sementara ambulance dan dokter sudah ada.

Ia mengingatkan, karena setiap konflik akan meninggalkan trauma maka pemerintah juga menyiapkan psikolog untuk mengurangi trauma tersebut.

“Jadi sekali lagi bantuan Indonesia sifatnya sangat komprehensif dan berkesinambungan dan dilakukan berdasarkan komunikasi dengan pemerintah Bangladesh,” jelas Menlu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×