kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Indonesia Raih Surplus dagang dengan AS, Tapi Defisit dengan China pada Oktober 2024


Jumat, 15 November 2024 / 14:23 WIB
Indonesia Raih Surplus dagang dengan AS, Tapi Defisit dengan China pada Oktober 2024
ILUSTRASI. Surplus Perdagangan: Proses bongkar muat di terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) catat neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus US$ 2,45 miliar pada Oktober 2024 terbesar India dan AS.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus sebesar US$ 2,45 miliar pada Oktober 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, meskipun masih mencatatkan surplus, neraca perdagangan Indonesia mengalami penurunan sebesar US$ 0,76 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,23 miliar.

Amalia membeberkan tiga negara penyumbang surplus terbesar pada Oktober 2024 terbesar adalah India, Amerika Serikat (AS), dan Filipina.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan US$ 2,45 Miliar Pada Oktober 2024

“Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara, terbesar di antaranya China, kedua Brasil, dan Thailand,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Jumat (15/11).

Adapun surplus neraca perdagangan Indonesia dengan India pada Oktober 2024 mencapai US$ 1,55 miliar. Komoditas penyumbang surplus terbesar adalah lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) US$ 700,1 juta, bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$ 495,6 juta, besi dan baja (HS 72) sebesar US$ 136,1 juta.

Kemudian, Amerika Serikat menyumbang surplus sebesar US$ 1,52 miliar, dengan komoditas penyumbang terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar US$ 348,4 juta, alas kaki (HS 64) sebesar US4 269,1 juta, dan pakaian dan aksesorisnya (rajutan) atau (HS 61) sebesar US4 218,1 juta.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan September 2024 US$ 3,26 Miliar

Lalu, dengan Filipina menyumbang surplus neraca dagang sebesar US$ 797,4 juta, dengan penyumbang surplus terbesar berasal dari kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar US$ 315,4 juta, bahan bakar mineral (HS 27) 230,7 juta, dan berbagai makanan olahan (HS 21) sebesar US$ 56,4 juta.

Lebih lanjut, Amalia menyampaikan tiga besar negara penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia, yakni China sebesar US$ 765,6 juta.

Kemudian dengan Brasil menyumbang defisit sebesar US% 387,9 juta. komoditas penyumbang defisit terdalam adalah gula dan kembang gula (HS 17) sebesar US$ 211,3 juta, ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 199,9 juta, kapas (HS 52) sebesar US4 26,1 juta.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Naik Jadi US$ 3,26 Miliar di September 2024

Selanjutnya, dengan Thailand, menyumbang defisit neraca dagang sebesar US$ 336,8 juta, dengan komoditas penyumbang utama adalah mesin dan perqalatan mekanis serta bagiannya (HS 84) sebesar US$ 107,1 juta, kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar US$ 105,1 juta, serta plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$ 103 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×