CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indonesia Raih Surplus dagang dengan AS, Tapi Defisit dengan China pada Oktober 2024


Jumat, 15 November 2024 / 14:23 WIB
Indonesia Raih Surplus dagang dengan AS, Tapi Defisit dengan China pada Oktober 2024
ILUSTRASI. Surplus Perdagangan: Proses bongkar muat di terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) catat neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus US$ 2,45 miliar pada Oktober 2024 terbesar India dan AS.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus sebesar US$ 2,45 miliar pada Oktober 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, meskipun masih mencatatkan surplus, neraca perdagangan Indonesia mengalami penurunan sebesar US$ 0,76 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,23 miliar.

Amalia membeberkan tiga negara penyumbang surplus terbesar pada Oktober 2024 terbesar adalah India, Amerika Serikat (AS), dan Filipina.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan US$ 2,45 Miliar Pada Oktober 2024

“Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara, terbesar di antaranya China, kedua Brasil, dan Thailand,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Jumat (15/11).

Adapun surplus neraca perdagangan Indonesia dengan India pada Oktober 2024 mencapai US$ 1,55 miliar. Komoditas penyumbang surplus terbesar adalah lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) US$ 700,1 juta, bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$ 495,6 juta, besi dan baja (HS 72) sebesar US$ 136,1 juta.

Kemudian, Amerika Serikat menyumbang surplus sebesar US$ 1,52 miliar, dengan komoditas penyumbang terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar US$ 348,4 juta, alas kaki (HS 64) sebesar US4 269,1 juta, dan pakaian dan aksesorisnya (rajutan) atau (HS 61) sebesar US4 218,1 juta.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan September 2024 US$ 3,26 Miliar

Lalu, dengan Filipina menyumbang surplus neraca dagang sebesar US$ 797,4 juta, dengan penyumbang surplus terbesar berasal dari kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar US$ 315,4 juta, bahan bakar mineral (HS 27) 230,7 juta, dan berbagai makanan olahan (HS 21) sebesar US$ 56,4 juta.

Lebih lanjut, Amalia menyampaikan tiga besar negara penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia, yakni China sebesar US$ 765,6 juta.

Kemudian dengan Brasil menyumbang defisit sebesar US% 387,9 juta. komoditas penyumbang defisit terdalam adalah gula dan kembang gula (HS 17) sebesar US$ 211,3 juta, ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 199,9 juta, kapas (HS 52) sebesar US4 26,1 juta.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Naik Jadi US$ 3,26 Miliar di September 2024

Selanjutnya, dengan Thailand, menyumbang defisit neraca dagang sebesar US$ 336,8 juta, dengan komoditas penyumbang utama adalah mesin dan perqalatan mekanis serta bagiannya (HS 84) sebesar US$ 107,1 juta, kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar US$ 105,1 juta, serta plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$ 103 juta.

Selanjutnya: Dragon Ball Daima Episode 6, Kapan Rilis? Inilah Jadwal dan Tempat Nonton yang Resmi

Menarik Dibaca: Daerah Ini Hujan Petir, Cek Prakiraan Cuaca Besok (16/11) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×