kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Neraca Dagang Indonesia Diprediksi Surplus US$ 2,29 miliar pada Agustus 2024


Minggu, 15 September 2024 / 11:34 WIB
Neraca Dagang Indonesia Diprediksi Surplus US$ 2,29 miliar pada Agustus 2024
ILUSTRASI. Neraca perdagangan di bulan Agustus 2024 diperkirakan kembali membukukan surplus.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali mencetak surplus pada bulan Agustus 2024.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, surplus necara dagang Indonesia akan mencapai US$ 2,29 miliar pada Agustus 2024. Perkiraan tersebut meningkat dari surplus pada Juli 2024 yang mencapai US$ 472 juta.

“Peningkatan surplus perdagangan tersebut dipengaruhi oleh kinerja ekspor bulanan yang meningkat dan diikuti oleh pelemahan kinerja impor,” tutur Josua kepada Kontan, Jumat (13/9).

Sebagai informasi, neraca perdagangan mengalami surplus dipengaruhi kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor.

Adapun kinerja ekspor pada bulan Agustus 2024 diperkirakan tumbuh 3,08% month to month (mtm), yang didorong oleh peningkatan harga komoditas, terutama batubara dan crude palm oil (CPO).

Misalnya, ekspor ke China tercatat naik 3% pada Agustus 2024 karena permintaan dari negara tersebut yang masih solid.

Baca Juga: Sentimen Ini Bikin IHSG Tergelincir di Awal Pekan

Selain itu, harga CPO dalam dolar AS juga tercatat meningkat di bulan Agustus, didukung oleh penguatan mata uang ringgit Malaysia.

“Secara tahunan, kinerja ekspor diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,20% YoY, melambat dari 6,46% YoY pada bulan Juli 2024, yang mencerminkan normalisasi harga komoditas yang sedang berlangsung dan pelemahan pertumbuhan ekonomi global,” ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait kinerja impor Indonesia diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 5,07% MtM pada Agustus 2024. Sedangkan secara tahunan, aktivitas impor diperkirakan akan meningkat 9,30% YoY atau melambat dari 11,07% YoY.

Kontraksi impor bulanan  ini kata Josua, terutama disebabkan oleh kinerja yang lebih lemah di sektor manufaktur. Sementara itu, moderasi pertumbuhan tahunan sejalan dengan tren pelemahan aktivitas ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×