kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indonesia jadi tuan rumah World Press Freedom 2014


Kamis, 24 Oktober 2013 / 15:11 WIB
Indonesia jadi tuan rumah World Press Freedom 2014
ILUSTRASI. Promo JSM Hypermart Mulai 17-20 Juni 2022.


Reporter: Edy Can | Editor: Dikky Setiawan

NUSA DUA. Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) akan menggelar acara World Press Freedom 2014 di Indonesia.

Perhelatan untuk merayakan Hari Kebebasan Pers sedunia ini akan dihadiri oleh media, jurnalis dan organisasi dari berbagai tempat di dunia.

Direktur Press Freedom UNESCO Guy Berger menerangkan, ada tiga tema yang kemungkinan diangkat dalam World Press Freedom tersebut.

Pertama, soal evaluasi pencapaian kebebasan pers terkait Milenium Development Goals (MDGs). Kedua, keselamatan jurnalis. Ketiga, transisi politik media.

Guy menerangkan, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Press Freedom karena dianggap salah satu percobaan kebebasan pers terbaik di dunia.

Dia menyebutkan, perkembangan pers Indonesia sangat pesat termasuk berbagai masalah dan tantangannya pada saat ini. 

Anggota Dewan Pers Nezar Patria menyambut baik penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Press Freedom.

Menurutnya, acara tersebut bisa menjadi kesempatan terbaik untuk menyelesaikan masalah dan tantangan yang terjadi dengan pers Indonesia.

"Kita bisa mendorong pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pembunuhan terhadap wartawan," katanya, Kamis (22/10).

UNESCO sudah bertemu dengan pemerintah untuk membicarakan masalah ini. Menurut Guy, pemerintah Indonesia menyambut baik acara tersebut.

Di sela-sela acara Internet Governance Forum (IGF) 2013 yang dihadiri sejumlah wartawan, blogger dan organisasi, UNESCO juga meminta sejumlah masukan mengenai tema apa yang menarik untuk dibahas dalam acara itu.

Berbagai masukan itu seperti masalah gender, peran media dalam pembangunan dan perlindungan terhadap blogger. 

Sayangnya, UNESCO belum menentukan tempat penyelenggaraan acara World Press Freedom 2014 itu. Ada dua kemungkinan yakni di Jakarta dan Bali. Acara ini kemungkinan berlangsung hingga tiga hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×