Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Restu Graha Dana baru saja melakukan ekspor 150 kontainer sabun olahan UMKM ke enam negara di Afrika dan Timur Tengah. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berharap langkah ini menjadi semangat baru bagi para UKM untuk terus berdaya saing dan menembus pasar global.
Komisaris PT Restu Graha Dana, Dian Prasetyo mengatakan bahwa acara kali ini menunjukkan bahwa pelaku UKM dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor.
"Kita bergandengan tangan untuk berkontribusi pada ekonomi Indonesia," kata Dian dalam keterangan resmi, Minggu (16/1).
Deputi Bidang UKM, KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan KemenkopUKM mengapreasiasi langkah tersebut, dimana ekspor menjadi salah satu prioritas agar UMKM Indonesia dapat masuk pasar global.
Baca Juga: KemenkopUKM: Produk Unggulan Domestik Daun Kelor Asal NTB Jadi Incaran Pasar Dunia
Lebih lanjut, Hanung menambahkan bahwa saat ini pemerintah ingin meningkatkan kontribusi ekspor UKM mencapai 17% di tahun 2024, di mana saat ini baru mencapai 15,6%.
Menurutnya, untuk memastikan target peningkatan kontribusi ekspor UKM ini, pelaku UKM nasional membutuhkan biaya logistik yang lebih murah dan pengurusan administrasi ekspor yang lebih cepat.
"Kelangkaan kontainer menjadi permasalahan utama untuk UKM. Akibatnya biaya pengangkutan mahal atau biaya yang naik 300% dan risiko kerusakan sangat tinggi karena lamanya penyimpanan produk," tuturnya.
Selain kelangkaan kontainer, lanjut Hanung, kendala lainnya ialah pemetaan permintaan domestik atau tidak adanya market intelligence untuk menanggapi peluang produk, kapasitas produk, sertifikasi internasional, dan kemudahan pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Buka Rute Khusus Kargo Semarang - Singapura
Dalam membangun ekosistem ekspor yang kondusif bagi UKM, KemenKopUKM telah menyediakan berbagai program, di antaranya SMESCO Hub Timur untuk mengagregasi produk UMKM dan koperasi wilayah timur Indonesia, baik untuk target pasar di dalam dan luar negeri.
Selain itu, KemenKopUKM juga menyediakan SMESCO Labo untuk skill enrichment bagi semua pelaku usaha atau industri kecil dan menengah. Di dalam SMESCO Labo ini, tersedia beberapa fasilitas laboratorium yang sudah tersedia, seperti mechanical lab, photography lab, food lab, dan handycraft labo.
"Kita juga punya Rumah Produksi Bersama dalam komoditas produk nilam, rotan, biofarma, kelapa, dan sapi. Angkutan kargo terjadwal, dan logistik bersubsidi kolaborasi bersama Garuda Indonesia. Pembiayaan ekspor. Sertifikasi internasional, sertifikasi mutu ISO/HACCP, FSSC, BRC, Organik, dan SVLK. Satgas pengembangan ekspor," jelasnya.
Selain itu, agenda pameran internasional dalam G20 yang di dalamnya terdapat 150 side event bisa dimanfaatkan untuk promosi UMKM, termasuk juga gelaran MotoGP, Muslim Indonesia Fashion Festival, serta berbagai program lainnya.
Baca Juga: LPEI Dukung Penegakan Hukum dan Jaga Azas Praduga Tidak Bersalah
Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas, Raden Tedy menambahkan bahwa pelepasan ekspor ini menjadi bukti adanya sinergi antara UMKM dengan pelaku usaha untuk mengekspor sabun dengan bahan baku dari UMKM di seluruh Indonesia.
"Sabun ini ada yang bahan bakunya dari kelapa sawit, buah pala dan masih banyak lagi. Kita juga akan melakukan ekspor terhadap produk UMKM lain ke depannya," tegas Tedy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News