kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indonesia dan Singapura berpotensi jadi kekuatan ekonomi Asia


Rabu, 17 Oktober 2018 / 22:16 WIB
Indonesia dan Singapura berpotensi jadi kekuatan ekonomi Asia
ILUSTRASI. RI dan Singapura Berpotensi Jadi Kekuatan Ekonomi Asia


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Singapura berpotensi besar menjadi twin engine (mesin ganda) untuk berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi di Asia. Apalagi, kedua negara semakin agresif menjalin kerja sama yang strategis mulai dari kemitraan sektor industri, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

Pada acara Indonesia-Singapore Business Roundtable di sela rangkaian Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan dengan kolaborasi, tentunya akan tercipta peluang ekonomi yang lebih besar. “Jadi, saat ini tidak ada ‘kompetisi’ antara Indonesia dan Singapura,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Rabu (17/10).

Menperin menjelaskan, langkah sinergi yang dilakukan RI-Singapura bertujuan untuk saling melengkapi kebutuhan kedua negara sehingga nantinya sama-sama menguntungkan dan membawa kesejahteraan masyarakat. “Maka itu, peningkatkan kerja sama dalam kesiapan memasuki revolusi industri 4.0 saat ini, menjadi sarana yang tepat untuk mendongkrak produktivitas,” tuturnya.

Airlangga juga melihat, masing-masing negara memiliki keunggulan yang saling mendukung, terutama di tengah bergulirnya era digital. Misalnya, Indonesia sudah memiliki empat perusahaan rintisan (startup) yang mencapai status unicorn atau punya valuasi bisnis lebih dari US$ 1 miliar. “Saat ini, ada Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia. Kami proyeksi pada tahun-tahun mendatang akan ada startup lain yang juga mencapai status unicorn,” ungkapnya.

Sementara itu, Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia. Sepanjang tahun 2017, Negeri Singa telah menanamkan modalnya hingga US$ 8,4 miliar atau berkontribusi 26,2 persen dari total investasi asing di Indonesia. Capaian ini melampaui Jepang sebesar US$ 5 miliar (15,5%), China US$ 3,4 miliar (10,4%), Hong Kong US$ 2,1 miliar (6,6%), dan Korea Selatan US$ 20 miliar (6,3%).

Pada semester I tahun 2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat hingga US$ 5,04 miliar atau naik 38%dibanding periode yang sama tahun lalu. “Sedangkan, di tahun 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura menembus US$ 9 miliar, yang menjadikan Singapura sebagai tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur nasional,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×