kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Indonesia berpeluang menyusul India


Senin, 23 Juli 2012 / 23:09 WIB
Indonesia berpeluang menyusul India
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah DPLK BNI di Jakarta, Senin (2/11) KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/11/2020.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan menyusul India. Sehingga Indonesia berpeluang masuk negara BRICS.

Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan menjelaskan, BRICS merupakan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Negara tersebut adalah; Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

"Untuk menggantikan India di BRICS, mungkin tidak. Tetapi Indonesia masih berpeluang mendekati pertumbuhan ekonomi India," kata Fauzi selepas ramah tamah OJK dengan Industri Perbankan dan Multifinance di Lobby Menara Radius Prawiro Gedung A Bank Indonesia Jakarta, Senin (23/7).

Untuk menjadi negara yang masuk BRICS, negara harus memiliki pendapatan domestik bruto (GDP) di atas US$ 1 triliun. Padahal GDP Indonesia saat ini baru US$ 940 miliar.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi India sebesar 6,2%. Nilai tersebut masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi global yang hanya 2,5% di akhir 2012.

Sementara Bank Indonesia (BI) memperkirakan target pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 6,3%. Sedangkan Goldman Sach memperkirakan Indonesia hanya tumbuh 5,4%.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia cepat, neraca ekonomi juga sehat. Indonesia berpotensi menyusul India dalam dua tahun ke depan," jelasnya.

Sekadar catatan, BRICS merupakan akronim lima negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. BRICS dicetuskan oleh Goldman Sach 2011. Menurut Goldman Sach, gabungan pertumbuhan ekonomi di lima negara ini mampu menyaingi ekonomi negara maju pada 2050 mendatang. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×