kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India embargo vaksin Covid-19, begini dampaknya bagi Indonesia


Rabu, 31 Maret 2021 / 09:37 WIB
India embargo vaksin Covid-19, begini dampaknya bagi Indonesia
ILUSTRASI. India harus melakukan embargo vaksin Covid-19 yang dibuat negara itu seiring melonjaknya kasus Covid-19 di negara tersebut. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sebelumnya, Budi Gunadi memperkirakan Indonesia bisa mendapatkan 7,5 juta dosis vaksin AstraZeneca, sehingga total stok vaksin Covid-19 Indonesia bisa mencapai 15 juta dosis vaksin. Namun, embargo vaksin AstraZeneca di India telah berdampak pada terganggunya suplai vaksin virus corona. 

Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman, angkat bicara menanggapi embargo vaksin India. 

"Dengan embargo vaksin India, stok (vaksin Covid-19) nasional menjadi tidak terpenuhi suplainya. Namun, juga perlu diantisipasi dengan cara membuat contigency plan oleh masing-masing negara, termasuk Indonesia," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/3/2021). 

Baca Juga: DKI disebut tak berstatus zona merah Covid-19 selama 3 minggu terakhir

Contigency plan atau kontigensi plan adalah perencanaan terkait tindakan alternatif yang bisa dilakukan, dalam hal ini alternatif pilihan vaksin Covid-19 jenis lain. 
Dicky mengatakan bahwa ada beberapa upaya kontigensi plan yang bisa dilakukan. Pertama, kata dia, adalah dengan memiliki opsi interval terpanjang. 

Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama University of Oxford memiliki jarak interval penyuntikan dosis pertama dan kedua yang relatif panjang, tidak seperti vaksin corona jenis lainnya yang umumnya jarak interval penyuntikan sekitar 14-28 hari. 

Baca Juga: Stok vaksin terbatas, prioritas vaksinasi akan diberikan kepada lansia dan guru




TERBARU

[X]
×