kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Indef: Perang dagang picu kehati-hatian kesepakatan perjanjian kerja sama regional


Rabu, 14 November 2018 / 21:38 WIB
Indef: Perang dagang picu kehati-hatian kesepakatan perjanjian kerja sama regional
ILUSTRASI. ANALISIS - Enny Sri Hartati


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuat negara lain lebih waspada. Hal tersebut dinilai menjadi hambatan kesepakatan perjanjian dagang kerja sama ekonomi komperhensif regional (RCEP).

RCEP yang ditargetkan mencapai konklusi tahun 2018 mundur pada tahun 2019. "Setelah perang dagang banyak negara berpikir ulang untuk gabung RCEP," ujar Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, Rabu (14/11).

Asal tanu saja, RCEP merupakan perjanjian dagang yang mencakup negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ditambah 6 negara lain yaitu China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Banyaknya negara yang terlibat dalam RCEP tidak membuat daya tarik semakin besar. Hal itu ditambah lagi terdapat negara yang terlibat langsung dalam perang dagang yaitu China. "Keuntungan tidak sesederhana itu banyka negara yang juga sadar akan lebih dimanfaati oleh China," terang Enny.

Meski begitu pengusaha optimis RCEP akan memberikan keuntungan bagi perdagangan Indonesia. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap perjanjian dapat selesai sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden digelar.

Pergantian pemerintahan dikhawatirkan akan dapat menimbulkan banyak perubahan. "Kalau ini bisa selesai sebelum Pemilu akan luar biasa," jelas Wakil Ketua Apindo, Shinta Widjaja Kamdani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×