kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indef Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2% di Tahun 2022 Bisa Tercapai


Rabu, 11 Mei 2022 / 20:39 WIB
Indef Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2% di Tahun 2022 Bisa Tercapai
ILUSTRASI. PERTUMBUHAN EKONOMI. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama melihat, Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 sebesar 5,2%.

Hal ini didukung oleh pencapaian pada kuartal I-2022 yang tumbuh positif mencapai 5,01% dan hampir seluruh sektor lapangan usaha mengalami pertumbuhan dan pemulihan, diantaranya pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, industri listrik dan gas, konstruksi, transportasi dan pergudangan, serta jasa keuangan dan real estate.

“Target pertumbuhan ekonomi di 2022 di APBN adalah dipatok 5,2%. Capaian di kuartal I-2022 adalah 5,01% sehingga peluangnya sebenarnya untuk mencapai target di tahun ini cukup besar,” kata Riza dalam Konferensi Pers Indef, Rabu (11/5).

Dalam paparannya, jika dibandingkan sejak tahun 2015 hingga tahun 2021 yang tidak pernah mencapai target, diharapkan di tahun ini target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai jika dapat mengakselerasi dan mengatasi tantangan ekonomi di kuartal berikutnya.

Baca Juga: Ekonom Ini Sarankan Pemerintah Tahan Kebijakan yang Berpotensi Gerus Ekonomi

Riza mengatakan, inflasi global berpengaruh terhadap Indonesia melalui perdagangan, mengingat hampir seluruh bahan baku untuk industri pengolahan dalam negeri banyak yang masih di impor dari luar negeri sehingga mempengaruhi industri di dalam negeri.

Selain itu, tantangan lain yang perlu diwaspadai adalah harga yang diatur pemerintah (administered price) yang dapat menggerus daya beli masyarakat, seperti kenaikan pada pertamax.

“Kenaikan harga energi ini tentu akan mempengaruhi terutama biaya untuk indutri pengolahan seperti adanya kenaikan biaya produksi dan biaya distribusi.

Tidak hanya itu, rencana pemerintah untuk menaikkan tarif listrik juga akan menekan terhadap daya beli masyarakat yang semakin mengkompensasi terhadap kualitas pertumbuhan yang rendah. Sehingga menurutnya hal ini harus diantisipasi oleh pemerintah karena akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×